Selasa 15 Mar 2022 03:11 WIB

Kasus Covid-19 di NTB Jelang MotoGP Terkendali

Angka positivity rate NTB di bawah satu persen.

Seorang warga melakukan rapid test antigen sebelum menonton gelaran balap motor Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (13/11/2021). Pemerintah Provinsi NTB, ITDC dan MGPA menggratiskan warga lokal untuk masuk menonton gelaran IATC di Mandalika sebanyak 1.000 orang per hari dengan syarat sudah divaksin lengkap dan hasil negatif tes Antigen COVID-19
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Seorang warga melakukan rapid test antigen sebelum menonton gelaran balap motor Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (13/11/2021). Pemerintah Provinsi NTB, ITDC dan MGPA menggratiskan warga lokal untuk masuk menonton gelaran IATC di Mandalika sebanyak 1.000 orang per hari dengan syarat sudah divaksin lengkap dan hasil negatif tes Antigen COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kasus COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang perhelatan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street pada 18-20 Maret 2022 dalam kondisi terkendali. Asisten III Setda Pemerintah Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan terkendalinya COVID-19 itu, karena angka kasus positif harian di NTB terus menurun.

"Saat ini positivity rate kita di bawah 1 persen dan angka meninggal kita juga hanya 0,78 persen," ujarnya di Mataram, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, menurunnya angka kasus COVID-19 di NTB berimplikasi pada status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) NTB berada di level 1. "NTB adalah satu-satunya provinsi yang berada di level satu dan ini disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat beberapa waktu lalu," ucap dr Eka sapaan akrabnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB ini, menyatakan meski secara umum status PPKM NTB berada pada level satu, namun pihak tidak menampik ada empat daerah masih berada di level 2. Sedangkan, enam wilayah lain berstatus PPKM level 1.

"Yang level 2 itu Kabupaten Dompu, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa," terangnya.

Menurut dr Eka, untuk menurunkan level PPKM di empat wilayah yang belum, pihaknya gencar melakukan testing dan tracing. Selain itu adalah dengan menggenjot vaksinasi di semua daerah baik vaksinasi dosis kedua maupun booster.

"Sekarang tingkat vaksinasi dosis kedua kita sudah 80,55 persen," ujarnya.

Namun dari 10 kabupaten dan kota, sebut dr Eka, terdapat dua daerah yang belum mencapai target. Seperti di Kabupaten Lombok Barat 76,59 persen atau 406,803 orang dan Kabupaten Lombok Tengah 79,14 persen atau 607,533 orang.

"Secara umum ini sudah tidak ada masalah. Karena tingkat vaksinasinya sudah lebih dari 80 persen, walau ada dua daerah yang belum. Tapi seiring waktu ini akan tuntas," katanya.

Oleh karena itu, percepatan vaksinasi untuk daerah yang belum mencapai target bisa dituntaskan sebelum pelaksanaan MotoGP. "Insya Allah dengan tinggal beberapa hari lagi MotoGP untuk yang belum kita kerjakan sesuai target, karena ini tinggal sedikit," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement