REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani, memastikan sebanyak 115 negara akan menghadiri penyelenggaraan sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali. Total 1.000 peserta yang akan mengikuti perhelatan forum parlemen dunia tersebut.
"Sampai saat ini ada 115 negara menyatakan kehadiran fisik. Jadi tidak ada hybrid, tidak ada zoom. Semua yang hadir itulah perserta dari IPU," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/3/2022) lalu.
Puan menyatakan, IPU ke-144 akan menjadi ajang yang dapat meningkatkan eksistensi Indonesia di mata dunia. DPR berupaya menyelenggarakan perhelatan tersebut sebaik-baiknya.
"Kalau event berjalan dengan baik akan membawa nama Indonesia dan Bali dengan citra positif," ujarnya
Sidang IPU ke-144 mengambil tema 'Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change'. Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas karena menyangkut kelangsungan hidup dan keselamatan dunia.
"Perubahan iklim dan pandemi Covid-19, itu isu utamanya tentu saja agenda turunan dan saya juga membuka ruang diskusi mengikuti dinamika yang akan dibahas sesuai dengan aturan persidangan," ucapnya.
"Jadi, jangan kemudian membawa isu-isu yang membuat kita tidak saling menghormati dan saling menghargai sesama anggota IPU," imbuh mantan Menko PMK tersebut.
Puan memimpin langsung rapat koordinasi untuk persiapan acara IPU yang diagendakan dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu pun diyakini akan membangkitkan citra Pulau Bali. Ini sekaligus membantu memulihkan perekonomian pariwisata di Pulau Dewata setelah cukup lama terdampak pandemi Covid-19.
Forum parlemen dunia tersebut juga dinilai akan memberi kontribusi yang baik bagi Indonesia sebagai presidensi KTT G20.
"Ini merupakan satu event (intenasional) pertama yang besar yang dilaksanakan di Bali di tahun 2022 sehingga ini menuju pelaksanaan G20 pada November 2022 pertemuan kepala negara," jelas Puan.
DPR RI menyiapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan IPU ke-144.