REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov pada Senin (14/3/2022) mengatakan, operasi militer khusus Rusia di Ukraina berjalan sesuai rencana awal. Peskov menambakan, operasi militer khusus akan selesai tepat waktu.
"Rusia memiliki potensi cukup untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Operasi berjalan sesuai rencana awal dan akan selesai tepat waktu," ujar Peskov, dilansir kantor berita Rusia, TASS, Selasa (15/3/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Putin melancarkan operasi militer menyusul permintaan bantuan dari para pemimpin di Donbass.
Putin mengatakan, Moskow tidak memiliki rencana menduduki wilayah Ukraina. Satu-satunya tujuan operasi militer itu adalah demiliterisasi dan denazifikasi di Ukraina. Putin menuduh AS dan sekutunya, mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.
Kementerian Pertahanan telah berulang kali mengatakan, tentara Rusia menghindari menyerang kota-kota dan target utamanya adalah infrastruktur militer. Rusia mengeklaim, operasi militer tersebut tidak membahayakan penduduk sipil.
Operasi militer tersebut mendorong AS, Uni Eropa, dan negara lainnya menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Selain itu, sebagian besar perusahaan global hengkang dari Rusia.