Selasa 15 Mar 2022 09:48 WIB

Siapkan Rp 7 Miliar, Kemenag Perkuat Kompetensi Penceramah di 34 Provinsi

Masing-masing provinsi diberikan dana sebesar Rp 200 juta, sisanya untuk nasional

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri mengatakan Kemenag mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,284 miliar untuk program kompetensi penceramah agama tahun 2022.
Foto: Kemenag
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri mengatakan Kemenag mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,284 miliar untuk program kompetensi penceramah agama tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,284 miliar untuk program kompetensi penceramah agama tahun 2022. Penguatan kompetensi penceramah akan dilaksanakan di tingkat nasional dan 34 provinsi.

“Program kompetensi penceramah agama ini akan digelar di tingkat pusat/nasional dan 34 provinsi seluruh Indonesia. Masing-masing provinsi diberikan dana sebesar Rp 200 juta, sisanya untuk tingkat nasional,” ujar Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri di Jakarta, Senin (14/3/2022) lalu, seperti dalam siaran pers.

Baca Juga

Syamsul mengatakan, pihaknya menargetkan 3.500 penceramah agama ikut dalam program tersebut. “Jika setiap provinsi minimal 100 peserta, kemudian 100 peserta di tingkat pusat, maka total 3.500 penceramah agama,” imbuhnya.

Ia menambahkan, persyaratan peserta tingkat provinsi adalah penceramah perwakilan Ormas Islam dan Lembaga Dakwah tingkat Provinsi. Sementara di tingkat Nasional ialah peserta terbaik utusan dari tiap provinsi, serta perwakilan Ormas Islam atau Lembaga Dakwah tingkat nasional.

Pihaknya juga akan menghadirkan narasumber dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas RI), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan pakar-pakar di bidang IT.

“Untuk menyiarkan keberagamaan yang moderat di tengah modernitas saat ini, diperlukan peningkatan kompetensi penceramah agama. Sehingga materi inti dalam kegiatan ini adalah penguatan moderasi beragama, wawasan kebangsaan, literasi digital, dan strategi dakwah di era digital,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum diberikan materi penguatan kompetensi, para peserta akan diberikan materi pendukung berupa pre test. Kemudian setelah semua materi disampaikan, peserta akan dievaluasi melalui materi post test.

“Program yang dilakukan sejak 2020 ini telah diikuti 7.851 penceramah dari seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini akan terus dilakukan sebagai upaya menghadirkan penceramah moderat yang menguatkan kehidupan umat beragama yang rukun, toleran, dan menyejukkan. Semoga ikhtiar ini bisa berjalan lancar sesuai harapan dan tujuan kita bersama,” pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement