REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pidato kemenangan di panggung Critics Choice Awards 2022, aktor senior Michael Keaton kembali menyatakan dukungannya kepada rakyat Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky yang juga mantan aktor. Zelensky pernah membintangi serial Servant of the People yang kini menjadi hit kembali.
"Satu-satunya hal yang akan aku katakan tentang dunia, seperti yang telah aku sebutkan sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada sesama aktor Presiden Zelensky, dan teruslah berjuang," kata bintang berusia 70 tahun itu, seperti dilansir Fox News, Selasa (15/3/2022).
Keaton yang meraih penghargaan sebagai aktor terbaik untuk serial Dopesick mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina membuatnya merasa perlu untuk terus menyuarakan dukungan. Ia kemudian mengungkapkan cara mewujudkan lingkungan sosial yang adil, damai dan tidak rasis.
"Dua kata: hak suara," ujar aktor Batman (1989) itu.
Dopesick merupakan serial yang tayang di Hulu tentang asal mula krisis opioid. Keaton tampil sebagi dr Samuel Finnix, seorang dokter yang meresepkan oxycontin untuk mengobati rasa sakit pasien. Namun, dia kemudian menyadari betapa kuatnya efek candu dari zat tersebut.
Aktor yang dinominasikan dalam kategori tersebut adalah Olly Alexander untuk perannya di film It's a Sin dan Paul Bettany (Wanda Vision). Selain itu, Keaton menyingkirkan William Jackson Harper (Love Life), Joshua Jackson (Dr Death), dan Hamish Linklater (Midnight Mass) di kategori yang sama.
Keaton bukan satu-satunya orang yang mengingat Ukraina pada malam itu. Pelatih tim football Los Angeles Rams Sean McVay dan tunangannya Veronika Khomyn berbicara tentang perang sebelum memberikan penghargaan film terbaik kepada The Power of the Dog.
"Sebelum mengumumkan nominasi, kami ingin meluangkan waktu sejenak untuk membicarakan apa yang ada di benak kami: negara asal Veronika, Ukraina," kata pelatih pemenang Super Bowl itu.
"Saya dengan bangga berdiri bersama kawan-kawan Ukraina dan mengagumi ketangguhan mereka. Mereka telah menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan, perjuangan mereka dan cara mereka menyatukan dunia benar-benar menginspirasi. Tidak ada tempat di dunia untuk kekerasan semacam ini, dan mari kita berdoa untuk semua nyawa yang telah tiada,” kata Khomyn.