Selasa 15 Mar 2022 15:38 WIB

Produksi Bijih Timah PT Timah Turun 15.087 Ton

Pada 2021, penjualan timah 26.602 metrik ton turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Timah Tbk. Produksi bijih timah PT Timah Tbk pada 2021 sebanyak 24.670 ton atau turun 15.087 ton dari tahun sebelumnya.
Foto: Facebook PT Timah
Logo PT Timah Tbk. Produksi bijih timah PT Timah Tbk pada 2021 sebanyak 24.670 ton atau turun 15.087 ton dari tahun sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Produksi bijih timah PT Timah Tbk pada 2021 sebanyak 24.670 ton atau turun 15.087 ton dari tahun sebelumnya mencapai 39.757 ton, sebagai dampak pandemi Covid-19.

"Dampak pandemi Covid-19 ini tidak dapat dipungkiri yang mempengaruhi kinerja produksi perseroan tahun lalu mengalami penurunan," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar di Pangkalpinang, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan produksi bijih timah PT Timah 2021 sebesar 24.670 ton Sn tersebut berasal dari penambangan darat 46 persen dan penambangan bijih timah di laut 54 yang tersebar di wilayah operasional perusahaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. "Untuk keberlangsungan perseroan, PT Timah Tbk konsisten melakukan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan timah," ujarnya.

Ia mengatakan produksi logam 2021 mencapai 26.465 metrik ton atau turun dari 2020 mencapai 45.698 metrik ton. Dengan rata-rata harga jual logam timah melesat 89 persen menjadi 32.619 dolar AS.

"Perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 26.602 metrik ton turun dari tahun sebelumnya sebesar 55.782 metrik ton," katanya.

Menurut dia saat ini, PT Timah Tbk juga sedang membangun smelter peleburan berteknologi Ausmelt yang diyakini akan meningkatkan produksi perusahaan lantaran dapat mengolah timah kadar rendah. "Pemanfaatan teknologi Ausmelt yang akan beroperasi di semester kedua tahun ini diharapkan mampu menekan biaya produksi pembuatan logamtimah, sehingga profitabilitas Perseroan akan semakin cemerlang di tengah iklim usaha yang kompetitif," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement