Selasa 15 Mar 2022 16:35 WIB

PT Transjakarta Anggarkan Rp 600 Miliar untuk Revitalisasi 46 Halte

Di antara halte yang diperbesar berlokasi di Jalan MH Thamrin-Jenderal Sudirman.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas melintasi halte bus Transjakarta Tosari lama yang sudah tidak digunakan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (6/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas melintasi halte bus Transjakarta Tosari lama yang sudah tidak digunakan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transjakarta menganggarkan Rp 600 miliar untuk proyek revitalisasi 46 halte di Ibu Kota tahun 2022. Kebijakan itu sebagai upaya mengurangi waktu tunggu penumpang. "Kami harapkan sebelum triwulan ketiga sudah selesai," kata Dirut PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya setelah menghadiri rapat dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Dengan revitalisasi, diharapkan tidak terjadi lagi penumpukan penumpang, khususnya pada saat jam sibuk di antaranya pagi dan sore hari. Menurut Yana, revitalisasi halte yang sudah berdiri rencananya dibuat lebih besar, menyerupai halte sentral Harmoni di Jakarta Pusat.

Baca Juga

Besaran dana revitalisasi nantinya bersumber dari internal perusahaan. Sebanyak 46 halte yang akan direvitalisasi, di antaranya berlokasi di sepanjang Jalan MH Thamrin-Jenderal Sudirman, termasuk yang terintegrasi dengan MRT Fase 2A yang saat ini sedang tahap pembangunan.

"Jadi yang lama direvitalisasi jadi lebih bagus," kata Yana. Hingga saat ini, PT Transjakarta memiliki sekitar 222 halte di Ibu Kota dengan operasional armada bekerja sama dengan 17 operator dan jumlah pengemudi mencapai sekitar 8.000 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement