Selasa 15 Mar 2022 18:46 WIB

Penggunaan VPN di Rusia  Meningkat Puluhan Kali Lipat

Rusia memblokir hampir semua media sosial mainstream.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi VPN
Foto: Pikrepo
Ilustrasi VPN

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Data dari perusahaan pemantau menunjukkan ketika Rusia memblokir platform media sosial Meta Platforms Inc., Facebook dan Instagram, permintaan dari pengguna internet akan alat untuk menghindari pembatasan meroket.

Akses Instagram di Rusia dikurangi mulai Senin (14/3/2022) sebagai tanggapan atas keputusan Meta pekan lalu yang mengizinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk memposting pesan seperti “Matilah penjajah Rusia”.

Baca Juga

Facebook sudah dilarang karena apa yang dikatakan Moskow sebagai pembatasan akses ke media Rusia di sana.

Dilansir dari Reuters, Selasa (15/3/2022), menjelang larangan Instagram, permintaan untuk Jaringan Pribadi Virtual (VPN) yang mengenkripsi data dan mengaburkan lokasi pengguna melonjak 2.088 persen lebih tinggi dari rata-rata permintaan harian pada pertengahan Februari, menurut data dari perusahaan pemantau Top10VPN.

Rusia telah menjadi sasaran sanksi barat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas tindakannya di Ukraina dan sedang berjuang untuk mengendalikan arus informasi, melumpuhkan perusahaan media sosial asing dengan perlambatan lalu lintas, dan dalam kasus Facebook serta Instagram, larangan langsung.

Permintaan akan VPN telah meningkat di kawasan itu karena situs web Rusia dan Ukraina menjadi korban serangan siber. Rusia melarang beberapa VPN tahun lalu, tetapi gagal memblokirnya sepenuhnya, sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas yang menurut para kritikus menghambat kebebasan internet.

Analisis data Top10VPN terhadap lebih dari 6.000 entri ke registri pusat situs web yang diblokir di Rusia menemukan bahwa 203 situs berita dan 97 situs valuta asing dan kripto saat ini diblokir di Rusia. Dilansir dari Neowin, situs web yang terkait dengan perang, termasuk BBC News, Deutsche Welle, dan Voice of America Russian-language sites.

Regulator komunikasi negara Roskomnadzor pada Senin (14/3/2022) mengatakan jumlah serangan dunia maya terhadap sistem TI dan infrastruktur pemerintah Rusia telah meningkat tajam sejak 24 Februari. Ini memperingatkan pelaku bahwa serangan dunia maya dapat menyebabkan konsekuensi kriminal.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement