Selasa 15 Mar 2022 18:59 WIB

Polresta: Tren Kasus Tawuran di Kota Bogor Menurun

Polresta Bogor mencatat ada penurunan kasus tawuran pelajar pada awal 2022.

Belasan pelajar SMK asal Kabupaten Bogor dibawa Satgas Pelajar Kota Bogor karena diindikasi hendak tawuran dengan membawa senjata tajam (ilustrasi). Polresta Bogor menyebut ada penurunan kasus tawuran pelajar di Kota Bogor.
Foto: shabrina zakaria
Belasan pelajar SMK asal Kabupaten Bogor dibawa Satgas Pelajar Kota Bogor karena diindikasi hendak tawuran dengan membawa senjata tajam (ilustrasi). Polresta Bogor menyebut ada penurunan kasus tawuran pelajar di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto menyebut tren kasus tindak kekerasan yang didominasi tawuran di wilayahnya terindikasi menurun pada awal 2022 jika dibandingkan dengan awal 2021.

"Dibandingkan Januari sampai Maret tahun lalu dengan tahun ini datanya menurun," kata Dhoni di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Menurut Dhoni, dengan sejumlah kebijakan pencegahan berbagai masalah penyakit masyarakat khususnya tindakan kekerasan diharapkan ke depan semakin aman.

Dalam rangka menjelang Ramadan 2022 antisipasi tawuran akan menjadi prioritas kembali Satreskrim Polresta Bogor. Bentuk operasi yang akan diberlakukan segera dilaksanakan sekitar satu pekan sebelum Ramadan.

Kenakalan remaja berupa tawuran menjadi tantangan tersendiri di Kota Bogor yang biasa dilakukan pada malam hari. Dari 400 senjata tajam yang berhasil diamankan satreskrim seperti yang disampaikan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro, kata Dhoni, adalah angka capaian pencegahan tindakan kriminal remaja 2021 berupa tawuran.

Satreskrim Kota Bogor melakukan patroli setiap malam, untuk menyisir lokasi-lokasi rawan tawuran. Dalam kurun waktu setahun terakhir, puluhan kali aksi tawuran telah berhasil digagalkan, sehingga senjata tajam tersebut berhasil diamankan.

Selama tiga bulan awal tahun 2021 penyitaan senjata tajam berbentuk pisau, pedang hingga cerulit mencapai lebih dari 100 dari tersangka yang cukup banyak. Namun tiga bulan awal 2022 ini, hanya 92 senjata tajam yang diamankan dengan hanya 22 orang yang menjadi tersangka.

"Meskipun ke depan belum bisa dipastikan, tapi jika dibandingkan memang lebih tinggi tahun lalu," ujarnya.

Dhoni mengimbau, baik kepada individu remaja yang seringkali tawuran agar menghindari tindakan kekerasan tersebut karena akan merugikan masa depan. Begitupun kepada orang tua agar senantiasa mengawasi pergaulan anak ketika malam hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement