Warga Ampel Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Cemara Wilayah Kaliwungu
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga Ampel Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Cemara Wilayah Kaliwungu (ilustrasi). | Foto: Foto : MgRol112
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Diduga terseret arus dan hanyut saat sedang mandi di sungai, seorang pria warga Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ditemukan meninggal dunia, di aliran sungai Cemaran, di wilayah Desa Jetis, Kecamatan kaliwungu, Kabupaten Semarang, Selasa (15/3/2022).
Keberadaan jenazah Giyono (35) yang tercatat sebagai warga Dusun Rejosari, Desa Ngampon, Kecamatan Ampel ini --kali pertama-- diketahui warga di lingkungan Desa Jetis, pada Selasa siang, sekitar pukul 13.00 WIB.
Sejumlah warga yang melihat jenazah seorang pria di aliran sungai tersebut, kemudian melaporkan kepada aparat desa setempat yang selanjutnya diteruskan kepada petugas Polsek Kaliwungu.
Kapolsek Kaliwungu, Iptu Wardoyo yang dikonfirmasi membenarkan perihal penemuan jenazah pria warga Desa Ngampon, Kecamatan Ampel tersebut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, jenazah atas nama Giyono warga Dusun Rejosari Desa Ngampon, Kecamatan Ampel," jelasnya, melalui sambungan telepon.
Berdasarkan penuturan keluarga, lanjutnya, Giyono terakhir kali diketahui mandi di sungai Cemara pada Ahad (13/3) sekitar pukul 18.30 WIB. Namun sejak saat itu yang bersangkutan tidak pulang ke rumah.
Upaya pencarian terhadap Giyono --yang diduga juga mengalami gangguan kejiwaan-- ini sebelumnya telah diupayakan oleh pihak keluarga dengan dibantu sejumlah warga Dusun Rejosari.
Termsuk juga menyusuri aliran sungai Cemara. Namun hingga Senin (14/3/2022) sore upaya pencarian oleh keluarga dn warga tersebut tidak membuahkan hasil hingga Giyono belum diketahui keberadaannya.
Namun pada Selasa siang, pria tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. “Lokasi penemuan hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempat korban dilaporkan mandi di sungai, namun sudah masuk wilayah Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan medis pada jasad pria tersebut, lanjut Wardoyo tidak ditemukan adanya tanda- tanda penganiayaan atau luka kekerasan di tubuh korban.
Sehingga yang bersangkutan dipastikan meningggal dunia bukan karena pembunuhan atau tindak kekerasan lainnya. “Dugaan Sementara korban hanyut dan terseret arus saat mandi di sungai Cemara tersebut,” tambahnya.
Setelah proses evakuasi dan pemeriksaan luar, jenasah Giyono selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati- hati waspada khususnya saat beraktivitas di kawasan sungai. Karena kondisi cuaca masih sering turun hujan hingga mengakibatkan debit air sungai meningkat.
Terutama saat wilayah hulu diguyur hujan lebat. “Karena hujan bisa menyebabkan arus sungai menjadi deras, sehingga dapat membahayakan masyarakat yang beraktivitas di kawasan sungai,” tegas Wardoyo.