Selasa 15 Mar 2022 20:31 WIB

Ridwan Kamil Air dari IPAL Citarum Harum 100 Persen Bersih

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegaskan air yang keluar dari IPAL Citarum Harum bersih

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara Sungai Citarum yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur di Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup berharap agar program Citarum Harum dapat membantu Indonesia dalam upaya perbaikan untuk penurunan emisi karbon dioksida.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara Sungai Citarum yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur di Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup berharap agar program Citarum Harum dapat membantu Indonesia dalam upaya perbaikan untuk penurunan emisi karbon dioksida.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi kunjungan kerja Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan meninjau progres Program Citarum Harum, di Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (15/3).

Sudah empat tahun Perpres Nomor 15 Tahun 2018  tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum ditandatangani Presiden RI atau tepatnya tanggal 14 Maret 2018 lalu.

Baca Juga

Menurut Ridwan Kamil, kehadiran IPAL itu memberikan kebermanfaatan tidak hanya bagi warga Kota Bandung. Melainkan, akan terasa dampak baiknya kepada warga yang tinggal di wilayah cekungan Bandung.

IPAL tersebut merupakan program Citarum Harum yang limbahnya telah diolah. Sehingga, sudah dinyatakan 100 persen bersih saat dibuang ke Sungai Citarum.

"Walau asetnya milik kota, kebermanfaatan itu tidak hanya untuk Kota Bandung. Ini kan wilayahnya kabupaten, maka nanti lokasi ini koordinasi gubernur harus memberi manfaat bagi lima wilayah di Cekungan Bandung," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, lima wilayah yang dimaksud adalah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, bahkan hingga Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.

"Sampai di Sumedang, KBB, juga nanti manfaatkan ini," katanya.

Sementara menurut Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan progres program Citarum Harum IPAL ini sudah mencapai 80 persen. Maka dari itu, Pemerintah akan melanjutkan program ini hingga 100 persen agar bisa menghadirkan manfaat untuk menekan banjir.

"Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari Program Citarum Harum. Dari laporan yang saya terima tingkat kebersihan Sungai Citarum termasuk penekanan banjirnya sudah mencapai 80 persen. Sisa 20 persen lagi," kata Luhut.

Walaupun menimbulkan kekhawatiran di mata masyarakat terkait limbah yang dihasilkan IPAL Bojongsoang dibuang ke Sungai Citarum. Luhut menjawab limbah yang dihasilkan IPAL Bojongsoang sudah 100 persen bersih saat dibuang ke Sungai Citarum.

"Kalau yang dari IPAL sudah 100 persen diolah, sudah bersih sebelum dibuang ke Citarum," katanya.

Menurut Luhut, untuk IPAL dan menambah estetika, Pemerintah akan membangun panel solar cell di atas air Danau Retensi Cieunteung yang memiliki luas 8,7 hektare dan Danau Andir seluas 4,7 hektare.

"Dari dua danau ini bisa menghasilkan listrik solar cell sebesar 100 MW yang juga untuk menghasilkan karbon kredit senilai 10,4 juta dolar AS per MW atau bisa digunakan juga untuk energi listrik bagi pabrik-pabrik yang ada di sekitarnya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement