REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 penguat (booster) di daerah setempat hingga Selasa (15/3) sudah diterima sebanyak 36 persen lebih dari target yang ditetapkan atau sebanyak 1.101.049 orang.
"Bahkan ada lima kabupaten/kota yang sudah mencapai 40 persen atau lebih," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Selasa (15/3/2022).
Rentin yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu mengemukakan, lima kabupaten dengan cakupan vaksinasi "booster" mencapai 40 persen atau lebih yakni Kabupaten Tabanan, Gianyar, Klungkung, Badung dan Kota Denpasar. Kemudian ada dua kabupaten yang cakupan vaksinasi penguatnya mencapai 30 persen atau lebih yakni Kabupaten Bangli dan Karangasem.
"Hanya ada dua daerah yang masih di bawah 30 persen, yaitu Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Buleleng," ujar Rentin yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
Dia mengemukakan target vaksinasi booster di Provinsi Bali secara keseluruhan sebanyak 3.007.891 orang. Gubernur Bali Wayan Koster sebelumnya menargetkan dapat mencapai target 30 persen vaksinasi booster atau sebanyak 902.367 orang dalam waktu tujuh hari (5-11 Maret).
Target vaksinasi penguat minimum 30 persen itu sebagai salah satu komitmen untuk mendukung pemberlakuan kebijakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke Bali tanpa karantina mulai 7 Maret 2022.Target 30 persen itupun berhasil dicapai pada Jumat (11/3), dengan vaksinasi booster di Provinsi Bali sudah diterima sebanyak 966.167 orang atau 32,12 persen dari target keseluruhan.
"Keberhasilan ini tentunya berkat 'strong leadership' dari Bapak Gubernur Bali yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali dengan turun langsung memimpin percepatan vaksinasi booster," ucap Rentin. Gubernur Bali, lanjut dia, sebelumnya telah memberikan arahan kepada segenap personel untuk menyusun manajemen/strategi, menyiapkan vaksin, menentukan target dan hingga mengawasi langsung ke lapangan.