Rabu 16 Mar 2022 06:21 WIB

Perang di Ukraina Ingatkan Warga Aleppo pada Kekejian Rusia

Kehancuran di Ukraina mendorong sebagian penyintas perang Suriah berkonfrontasi dengan trauma perang, ketika pasukan Bashar Assad dan Rusia merajam kota-kota pemberontak dengan rudal dan peluru.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Rusia serang Ukraina
Rusia serang Ukraina

Suatu hari di penghujung 2016, ketika milter Suriah mengepung paruh timur kota Aleppo beserta 270.000 penduduknya, Afraa Hashem mendadak disapa anak tertuanya,"mama, apa kita bisa makan ikan hari ini?,” tanya Wisam, 11 tahun, kendati tidak seorangpun anaknya suka makan ikan.

Afraa menyanggupi permintaan tersebut. Dalam situasi sulit, orang bahkan merindukan hal-hal yang tidak disukainya, pikir ibu tiga anak itu.

Tapi blokade kota yang menutup suplai makanan memaksa warga Aleppo memanfaatkan apa yang tersisa. Hari itu, Afraa tidak punya ikan. Dia mengakalinya dengan membuat roti goreng yang dibumbui dengan ketumbar, bawang putih dan lada merah. Bersama, mereka berpura-pura seakan sedang menyantap ikan.

"Bukan cuma saya,” kata dia. "Semua perempuan di Aleppo juga mencari berbagai cara serupa untuk bisa memberi makan anaknya”, tambah Afraa.