Rabu 16 Mar 2022 08:35 WIB

Pasukan Ukraina Tahan Gempuran Rusia di Kharkiv

Pasukan Rusia mencoba menyerbu Kota Kharkiv dari posisi mereka di Piatykhatky.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemandangan alun-alun setelah penembakan gedung Balai Kota di Kharkiv, Ukraina. Pasukan Ukraina menahan serangan pasukan Rusia di Kharkiv.
Foto: AP/Pavel Dorogoy
Pemandangan alun-alun setelah penembakan gedung Balai Kota di Kharkiv, Ukraina. Pasukan Ukraina menahan serangan pasukan Rusia di Kharkiv.

REPUBLIKA.CO.ID, LVIV — Kepala pemerintah regional Kharkiv mengatakan pasukan Ukraina menahan serangan pasukan Rusia di Kharkiv. Pasukan Rusia mencoba menyerbu kota dari posisi mereka di Piatykhatky, sekitar 15 kilometer sebelah utara.

"(Pasukan Ukraina mampu) menahan musuh berada di belakang posisi sebelumnya," kata Oleh Synehubov di aplikasi kirim pesan Telegram, Selasa (15/3/2022) waktu setempat.

Baca Juga

Ia menyebutnya sebagai "kekalahan yang memalukan" pasukan Rusia. Belum ada informasi mengenai korban jiwa dari kedua belah pihak.

Pada Senin (14/3/2022) setelah gelap pasukan Rusia meningkatkan tembakan mereka di bagian timur kota terbesar kedua di Ukraina. Synehubov mengatakan, pada malam sebelumnya pasukan Rusia menembakan lebih dari 60 rudal ke pusat kota yang bersejarah itu.

Sementara itu, pasukan Ukraina di Lviv menggelar upacara pemakaman bagi empat orang pasukannya yang tewas dalam serangan Rusia ke pangkalan latihan di Yavoriv, sebelah barat Ukriana. Serangan Ahad (14/3/2022) lalu itu menewaskan setidaknya 35 orang.

Tentara-tentara Ukraina mengangkat peti jenazah di bahu mereka keluar Church of the Most Holy Apostles Peter and Paul dan menempatkannya di pangkalan mereka. Pemakaman pada Selasa kemarin ini digelar untuk  Oleg Yaschyshyn, Serhiy Melnyk dan Rostyslav Romanchuk.

Sementara, tentara keempat Kyrylo Vyshyvanyi makamkan di kampung halamannya di Duliby, Lviv. Keluarga Vyshyvanyi memakamkan adik laki-lakinya Vasyl pada 4 Maret lalu.

Negosiator Ukraina untuk perundingan dengan Rusia, Mykhailo Podolyak mengatakan negosiasi akan kembali digelar pada Rabu ini. Ia menggambarkan negosiasi yang dilakukan melalui tautan video pada Senin dan Selasa itu "sangat sulit dan liat."

Ia mengatakan "terdapat sejumlah kontradiksi fundamental" tapi "masih ada ruang untuk berkompromi." Perundingan pekan ini digelar setelah negosiasi tiga putaran di Belarusia gagal menciptakan kemajuan nyata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement