REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascamerger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dilakukan pengalihan saham kepemilikan IPC TPK dari Pelindo kepada sub holding PT Pelindo Terminal Peti kemas. Direktur Utama IPC TPK Wahyu Hardiyanto mengatakan nantinya akan dilakukan standar pelayanan yang sama diseluruh terminal peti kemas.
"Standardisasi ini memberikan peningkatan pelayanan yang lebih baik untuk mendukung efisiensi biaya logistik di Indonesia," kata Wahyu, Selasa (15/3/2022).
Sejalan dengan usaha pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, Wahyu memastikan IPC TPK akan terus berkontribusi dalam penurunan biaya logistik. Begitu juga dengan peningkatan perdagangan nasional.
"Ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan dan ekspansi bisnis, IPC TPK akan memperkuat sisi operasi dan sistem informasi dan membuka peluang bisnis melalui kolaborasi dengan pelanggan dan mitra kerja," jelas Wahyu.
Dari sisi Good Corporate Governance (GCG), Wahyu mengatakan IPC TPK melakukan penilaian untuk mengukur tingkat implementasi GCG dan mendapatkan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan. Pada 2020, lanjut Wahyu, IPC TPK mendapatkan skor 97,04 yang menunjukan IPC TPK telah meningkatkan implementasi GCG dengan baik dibandingkan 2019.
Sebelumnya, IPC TPK optimistis kinerja pada 2022 akan terus membaik dibandingkan 2021. Direktur Utama IPC TPK Wahyu Hardiyanto mengatakan perusahaan sudah memasang target positif pada tahun ini.
"Untuk 2022, target kinerja IPC TPK semakin ditingkatkan. Target ini meliputi dan tidak terbatas pada throughput peti kemas 2,8 juta TEUs, pendapatan Rp 2,6 triliun, dan EBITDA Rp 236,7 miliar," kata Wahyu.