REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Warga Cianjur, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022), berhamburan keluar gedung saat merasakan gempa bermagnitudo 5,5 yang terpusat di tenggara kota Sukabumi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur masih mendata kerusakan akibat gempa selama beberapa detik itu.
Pantauan di Cianjur, Rabu, kepanikan warga terlihat di sejumlah pusat layanan kesehatan masyarakat dan area perkantoran di pusat kota Cianjur. Pegawai dan warga yang berada di dalam ruangan langsung berhamburan keluar karena merasakan getaran yang cukup kencang. Bahkan mereka sempat bertahan di luar ruangan cukup lama untuk menghindari gempa susulan sambil menghilangkan kepanikan, sehingga sejumlah pelayanan terpaksa dihentikan.
Hal yang sama juga terlihat di perumahan di Cianjur. Warga keluar rumah dan bertahan di lapangan terbuka.
"Gempanya cukup kencang, sehingga kami berhamburan keluar ruangan, semua layanan sempat terhenti selama beberapa puluh menit karena takut ada gempa susulan. Pasien yang sedang menjalani pemeriksaan di poliklinik kesehatan cukup ramai langsung diarahkan keluar," kata tenaga kesehatan di Puskesmas Cilaku, Rita.
Hal yang sama terlihat di komplek Pemkab Cianjur. Seluruh pegawai di tiga lantai bangunan Setda Cianjur, bertahan hingga satu jam di luar ruangan untuk menghindari gempa susulan, setelah pasti tidak ada lagi getaran seluruh pegawai kembali ke ruangan masing-masing. Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG gempa bermagnitudo 5,5 dirasakan warga di seluruh wilayah Cianjur, mulai dari utara hingga selatan, sehingga pihaknya meminta relawan tangguh bencana untuk melakukan pendataan.
"Kami masih melakukan pendataan dampak dari gempa Sukabumi itu, laporan sementara gempa dirasakan cukup kencang di utara hingga selatan Cianjur," katanya.