Rabu 16 Mar 2022 13:16 WIB

Amalan di Bulan Syaban

Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan di bulan Syaban.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Amalan di Bulan Syaban. Foto: Ilustrasi: Masjid tempat ibadah umat Muslim.
Foto: Anadolu Agency
Amalan di Bulan Syaban. Foto: Ilustrasi: Masjid tempat ibadah umat Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para ulama banyak yang menyebut bulan Sya'ban merupakan waktu yang pas untuk membiasakan diri sebelum menyambut Bulan Suci Ramadhan. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh umat Muslim, mengikuti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Dikisahkan Aisyah ra yang diriwayatkan Abu Salamah, "Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum lebih banyak dalam sebulan selain Sya'ban. Beliau (hampir) melaksanakan pada Sya'ban seluruhnya". (HR Bukhari)

Baca Juga

Dari hadits di atas, diketahui Nabi Muhammad SAW menunaikan puasa di bulan ini hampir satu bulan penuh. Beliau menunaikan amalan ini sampai tanggal 27 atau 28 Sya'ban.

Diriwayatkan Abu Hurairah ra, Rasul pernah bersabda, "Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan satu hari atau dua hari, kecuali puasa yang biasa dilakukan oleh seseorang (qadha puasa Ramadan), maka silahkan ia melakukan puasa tersebut". (HR Abu Daud)

Di bulan ini, seluruh umat Allah SWT diminta untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Perintah untuk shalawat ini dituliskan pada Surat Al-Ahzab ayat 56, "Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".

Dalam kitab berjudul al-Gunyah Jilid 3 karya Syeikh Abdul Qadir al-Jailani, disebutkan bulan Sya'ban merupakan bulan untuk menghaturkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Mengamalkan ibadah selama bulan Sya'ban termasuk hal yang penting, karena banyak yang melupakan hal tersebut. Dalam HR Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, "Bulan Sya’ban adalah bulan yang (kemuliaannya) di lupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan".

Karena bulan Sya'ban terletak persis sebelum Ramadhan, maka saat ini  merupakaan momen terakhir mengqadha atau membayar puasa wajib. Diriwayatkan Abu Salamah bin Abdurrahman, Aisyah ra berkata, "Sesungguhnya aku berkewajiban melakukan puasa Ramadan dan aku tidak mampu melakukannya hingga datang Syaban". (HR Abu Daud)  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement