Rabu 16 Mar 2022 14:04 WIB

Mantan Dubes RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi: Masyarakat Ukraina Toleran

Yuddy sejauh ini sangat aktif menyuarakan dihentikannya agresi Rusia ke Ukraina.

Yuddy Chrisnandi, mantan Duta Besar RI untuk Ukraina
Foto: istimewa
Yuddy Chrisnandi, mantan Duta Besar RI untuk Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Yuddy Chrisnandi, mantan Duta Besar RI untuk Ukraina, mengakui bahwa masyarakat Ukraina memiliki kesamaan dengan masyarakat Indonesia, yakni ramah dan sangat toleran. Ia mengaku sangat kecewa negeri yang sedang hidup damai tersebut dibombardir oleh Rusia.

“Berbeda dengan masyarakat Eropa lainnya, masyarakat Ukraina sangat mirip karakternya dengan masyrakat Indonesia, mereka memiliki keramahan dan toleransi yang tinggi dalam hidup berdampingan antar agama dan ras” tutur Yuddy dalam sebuah webinar bertajuk “Konflik Rusia – Ukraina: Pengaruhnya di Kawasan Asia” yang diselenggarakan oleh Departemen Kewilayahan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), dalam keterangan persnya, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga

Yuddy sejauh ini sangat aktif menyuarakan dihentikannya agresi Rusia ke Ukraina yang sampai masih berlangsung. Selama bertugas 4,5 tahun di Ukraina, ia mengaku, telah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan negara Ukraina sejak dua dekade yang lalu

Ia mengagumi tingginya spiritualitas bangsa Ukraina, negara dengan mayoritas penganut Kristen Ortodoks ini hidup damai berdampingan dengan dua juta warga penganut muslim. Bahkan, sebagai minoritas di negara ‘Keranjang Roti Eropa’ tersebut, kaum muslim di sana terus diberdayakan dengan subsidi dari pemerintah untuk membangun masjid dan mengembangkan kegiatan agama

“Selama tinggal di Ukraina selama ini saya belum pernah menemukan tindakan rasisme dari warga setempat, saya justru kagum dengan keberpihakan pemerintah Ukraina yang menyubsidi umat Islam di Ukraina untuk membangun masjid dan kegiatan agama lainnya, umat Islam di Ukraina memiliki dua mufti besar yang menjadi imam masjid-masjid di Ukraina,” tambah Yuddy

Menurut Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, Ukraina adalah negara yang sangat bersahabat dengan negeri manapun. Ukraina tidak pernah menyerang negara lain, kata dia, justru Ukraina yang sering diserang oleh bangsa lain sejak zaman kekaisaran hingga saat ini.

“Ukraina adalah negara yang selalu ingin lepas dari belenggu penjajahan sejak zaman kekaisaran, mereka bersahabat dengan negeri manapun, tidak pernah menyerang negara lain, malah sering diserang oleh bangsa lain”, kata Yuddy.

Dilansir dari Office of the United Nations High Comissioner for Human Rights (OHCHR), sejak Rusia melancarkan agresi militernya pada 24 Februari 2022 hingga 13 Maret 2022, sebanyak 1,761 warga sipil menjadi korban, 636 di antaranya korban jiwa, dan 1.125 luka ringan hingga berat. OHCHR turut melaporkan sebanyak 63 anak-anak menjadi korban jiwa dari agresi militer Rusia sejauh ini.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Dr. Vasyl Hamianin, mengatakan hal tersebut terjadi karena pasukan Rusia terus membombardir sekolah, rumah sakit, dan pemukiman di Ukraina. Menurut ia agresi yang dilakukan oleh Rusia sebagai bentuk penjajahan, tidak hanya menerang militer Ukraina, tetapi juga menyerang warga sipil Ukraina.

“Saya berharap masyarakat Indonesia terus mendukung perjuangan kami di Ukraina agar dapat menghentikan penjajahan yang dilakukan oleh Rusia dan berdoa untuk seluruh korban yang telah gugur di medan perjuangan.” Jelas Vasyl Hamianin, melalui keterangan resmi Kedutaan Ukraina untuk Indonesia, Rabu (16/3/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement