REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Melihat Spider-Man: No Way Home yang menjadi film terbesar keenam sepanjang masa (menurut Box Office Mojo), rasanya sulit membayangkan film Spider-man yang tidak sukses. Film tersebut meraih pendapatan sekitar 2 miliar dolar AS (Rp 28,6 triliun).
Runner-up film terlaris yang menampilkan Spider-Man adalah pendahulunya, Spider-Man: Far from Home. Keduanya mengalahkan hype dari Avengers: Endgame yang menghasilkan lebih dari 1,1 miliar (Rp 15,7 triliun), menempatkannya di posisi ke-26 dalam daftar film terbesar.
Meskipun dua film Spider-man tersebut sangat sukses, rupanya ada juga film Spider-man yang justru paling merugi. Dari sembilan film yang menceritakan kisah Spider-Man itu, salah satunya harus menerima pukulan ketika pendapatannya jatuh.
Namun hebatnya, film ini pun masih berdiri sebagai salah satu film yang paling diakui secara kritis sebagai waralaba, dan bahkan memenangkan Oscar. Spider-Man: Into the Spider-Verse adalah film Spider-Man paling tidak sukses yang pernah ada.
Tampaknya tidak cukup banyak orang yang percaya. Tapi sebagai hasilnya, film animasi Spider-Man: Into the Spider-Verse mendapat paling sedikit pendapatan box office dibandingkan dengan film Spidey-centric lainnya.
Dengan meraup 375,5 juta dolar AS (Rp 5,3 triliun), film itu menjadi film Spider-man terendah kedua dan menghasilkan lebih dari setengah film Spider-Man. The Amazing Spider-Man 2 memperoleh 709 juta dolar AS (Rp 10,1 triliun).
Meskipun pendapatan mungkin tidak mencerminkannya, Into the Spider-Verse adalah film Spider-Man dengan peringkat tertinggi di Rotten Tomatoes, dengan skor 97 persen dan merupakan satu-satunya film yang meraih Oscar (menurut IMDb).
Pada 2019, film ini menerima Academy Awards untuk film animasi panjang terbaik berkat citranya yang memukau. Sekuelnya, Spider-Man: Across the Spider-Verse - Part One, diharapkan bisa membawa Miles dan anggota Spider-folk lainnya ke peringkat yang lebih tinggi ketika rilis pada 7 Oktober 2022.