REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa MotoGP seri Mandalika akan menggunakan teknologi modifikasi cuaca. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya hujan deras pada 20 Maret mendatang.
"Memang ini yang terus kita upayakan dengan TMC, pak, namanya teknologi modifikasi cuaca. Jadi melibatkan BRIN, BMKG, dan TNI AU kita harapkan bisa membantu memitigasi situasi," ujar Sandiaga dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (16/3/2022).
TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan atau mengurangi curah hujan yang turun secara alami dengan menyemai garam (NaCl) di awan. Dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan.
Proses fisika yang diubah di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescense). Atau proses pembentukan es atau ice nucleation."Waktu World Super Bike itu ada pawang pak, tapi akhirnya pawangnya menuntut pihak panitia, pak. Karena pawangnya, iya tetap hujan," ujar Sandiaga.
Pemerintah Indonesia menargetkan 60 ribu tiket Moto GP seri Mandalika terjual. Terdapat lima jenis tiket, yakni VIP Hospitality Suites, Deluxe, Premium Grandstand, Reguler Grandstand, dan General Admission.
Praktik bebas atau free practice di Sirkuit Mandalika akan digelar pada 18 Maret pukul 09.00 sampai 16.35 WITA. Selanjutnya, sesi kualifikasi akan dilakukan pada 19 Maret pada pukul 08.15 sampai 15.45 WITA. Adapun race day akan digelar pada 20 Maret pukul 15.00 WITA.
"Moto GP Mandalika ini kita harapkan bisa membangkitkan ekonomi, membangkitkan peluang usaha, dan lapangan kerja seluas luasnya dan kami meyakini ini kebijakan yang tepat sasaran tepat manfaat dan tepat waktu," ujar Sandiaga.