REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Saat seseorang meninggal, sebagian keluarga Muslim biasanya akan menggelar doa bersama untuk orang yang wafat. Ada yang membaca surat Yasin bagi jenazah hingga ada juga yang seolah berbicara dengan orang tersebut.
Rangkaian kebiasaan ini menjadi biasa bagi masyarakat Indonesia. Namun atas semua perlakuan tersebut, timbul pertanyaan, apakah orang yang mati itu bisa mendengar orang-orang di sekitarnya? Ataukah orang yang wafat sudah berada di dunia lain?
Dilansir dari Masrawy, Senin (14/3/2022). Sekretaris Lembaga Fatwa Mesir, Dar Iftaa, Syekh Muhammad Abd al-Sami mengatakan ketika seseorang meninggal, jiwa seseorang akan keluar dan kemudian kembali ke tubuh setelah beberapa saat. Bahkan saat jenazah dimandikan, jiwa orang tersebut sudah berada di jasad.
Syekh Sami menambahkan, ketika ada orang yang melewati kuburan seseorang dan kemudian orang yang lewat itu membaca salam, orang yang meninggal akan membalas salamnya. Orang yang meninggal seakan dihibur oleh orang-orang yang mengunjunginya.
Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah SAW di riwayat Ibnu Abdil Bar, menjelaskan sebagai berikut:
ما من مسلم يمر على قبر أخيه كان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه إلا رد الله عليه روحه حتى يرد عليه السلام
Artinya, “Orang-orang Muslim yang melewati kuburan saudaranya yang dikenal saat hidupnya kemudian mengucapkan salam, maka Allah mengembalikan roh saudaranya yang meninggal itu untuk menjawab salam temannya.”
Dalam sebuah hadits juga pernah disebutkan bahwa orang mati merasakan emosi orang yang masih hidup, seperti duka bahkan sangat senang.
Seorang Muslim juga dianjurkan untuk mengucap salam saat berziarah kubur karena jenazah mengetahui tindakan orang hidup. Meskipun orang yang hidup tidak tahu apa yang dikatakan orang mati.
Sumber: masrawy