Rabu 16 Mar 2022 18:30 WIB

Eijkman Tindaklanjuti Bibit Vaksin Covid-19 agar Masuk Uji Praklinis

Eijkman menindaklanjuti bibit vaksin Covid-19 agar masuk uji praklinis.

Red: Bilal Ramadhan
Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menindaklanjuti dan mendukung proses pengembangan dan penyiapan bibit vaksin Merah Putih di PT Bio Farma agar segera masuk ke tahap uji praklinis.
Foto: Foto: Republika/Prayogi Grafis: Republika/Mar
Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menindaklanjuti dan mendukung proses pengembangan dan penyiapan bibit vaksin Merah Putih di PT Bio Farma agar segera masuk ke tahap uji praklinis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menindaklanjuti dan mendukung proses pengembangan dan penyiapan bibit vaksin Merah Putih di PT Bio Farma agar segera masuk ke tahap uji praklinis.

"Kami tinggal melakukan follow up lanjutan agar bisa terus sampai ke tahap praklinis bahkan hingga uji klinis," kata Pelaksana tugas Kepala PRBME BRIN Sandi Sufiandi dalam Webinar Ketahanan Kesehatan Nasional: Pengembangan Vaksin Merah Putih di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga

Bibit vaksin Merah Putih tersebut dikembangkan berbasis protein rekombinan dengan menggunakan yeast atau sel ragi. Bibit tersebut telah diserahkan ke PT Bio Farma agar dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga siap masuk ke proses berikutnya yakni uji praklinis.

Di BRIN, ada tiga platform riset dan pengembangan bibit vaksin Merah Putih untuk Covid-19, yang terdiri dari satu riset di Pusat Riset Rekayasa Genetika, dan dua riset di PRBME BRIN, dengan progres yang berbeda-beda.

Pusat Riset Rekayasa Genetika BRIN sedang melakukan riset untuk pengembangan bibit vaksin berbasis protein rekombinan dengan menggunakan sel mamalia. Uji in vitro sudah dilakukan, dan kemudian akan segera berlanjut ke uji in vivo.

Sementara PRBME mengembangkan bibit vaksin yang berbasis protein rekombinan dengan menggunakan yeast atau sel ragi. Dari kegiatan riset tersebut, bibit vaksin sudah dihasilkan dan diserahkan ke mitra industri PT Bio Farma untuk dikembangkan lebih lanjut.

PRBME juga melakukan riset untuk mengembangkan bibit vaksin berbasis protein rekombinan yang menggunakan sel mamalia. Uji in vitro dan in vivo sudah dilakukan dan menunjukkan hasil yang baik.

Namun, PRBME masih belum mendapat mitra industri untuk pengembangan bibit vaksin tersebut. Sandi berharap dukungan industri mengalir untuk berkontribusi melanjutkan pengembangan vaksin Merah Putih dengan tiga platform yang ada di BRIN tersebut.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement