Rabu 16 Mar 2022 20:32 WIB

Pemprov DKI Targetkan Penuhi 5 Persen Kebutuhan Sayur dan Buah Pada 2030

Pemprov DKI Jakarta menargetkan bisa memenuhi lima persen kebutuhan sayur dan buah.

Red: Bilal Ramadhan
Petugas PPSU Kel Cipinang Melayu Hasan merawat tanaman sayuran yang di tanam dengan memanfaatkan lahan kosong kolong tol Becakayu, Pangkalan Jati, Jakarta Timur. Pemprov DKI menargetkan bisa penuhi lima persen kebutuhan buah dan sayuran pada 2030.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas PPSU Kel Cipinang Melayu Hasan merawat tanaman sayuran yang di tanam dengan memanfaatkan lahan kosong kolong tol Becakayu, Pangkalan Jati, Jakarta Timur. Pemprov DKI menargetkan bisa penuhi lima persen kebutuhan buah dan sayuran pada 2030.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menargetkan bisa memenuhi sendiri lima persen kebutuhan sayur dan buah pada 2030 sesuai dengan rancangan besar (grand design) pertanian di Jakarta.

"Dengan itu, suatu ketika sesuai dengan grand design pertanian kita akan mampu memenuhi lima persen dari kebutuhan sayur dan buah-buahan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam talkshow yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Rabu.

Baca Juga

Langkah untuk mencapai itu, kata Suharini, salah satunya adalah dengan menanami 30 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta dengan tanaman hortikultura seperti buah dan sayur.

"Grand design pertanian ini diharapkan selesai 2030, salah satu isinya adalah 30 persen ruang terbuka hijau akan ditanami tanaman-tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura di antaranya sayur-sayuran dan buah-buahan," ucap dia.

Suharini menyatakan program "grand design" pertanian perkotaan Jakarta itu direncanakan sejak tahun 2018 dan berjalan secara bertahap, hingga akhirnya diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Jakarta atas kebutuhan sayur dan buah-buahan yang selama ini dipasok dari luar Jakarta.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa dengan langkah ini, nantinya juga akan turut menambah produksi oksigen di Jakarta yang semakin baik. "Jangan kaget kalau kemudian ada kupu-kupu di rumah kita, ada suara-suara burung di sekitar kita, artinya udara lingkungan kita semakin membaik," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement