REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan tidak ada kerusakan rumah warga maupun fasilitas umum akibat bencana gempa bumi magnitudo 5.5 yang terjadi di tenggara Kota Sukabumi, Rabu (16/3/2022). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, jajarannya langsung meninjau sejumlah daerah termasuk di wilayah pantai selatan Garut untuk mengecek ada atau tidaknya kerusakan dampak dari gempa itu.
"Sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa tadi," kata Satria.
Ia menuturkan gempa bumi sempat dirasakan sejumlah masyarakat di wilayah selatan Garut, terutama warga yang sedang berada di rumah atau gedung seperti di rumah sakit. Meski guncangan gempa terasa sampai Garut, kata dia, tidak ada laporan kerusakan rumah warga, maupun fasilitas umum lainnya, begitu juga dengan pelayanan rumah sakit di Pameungpeuk tidak terganggu.
"Pelayanan di rumah sakit tidak terganggu, masyarakat yang sebelumnya merasakan gempa sekarang sudah beraktivitas seperti biasa," katanya.
Ia menambahkan, gempa bumi dengan titik lokasi di bagian tenggara Sukabumi atau laut Samudera Hindia itu tidak berpotensi tsunami. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik apabila terjadi gempa bumi, dan tetap waspada dengan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
"Kami imbau masyarakat tidak panik saat terjadi bencana, tetap ikuti arahan jika memang harus dievakuasi," katanya.