REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendoakan kesembuhan cendekiawan Muslim sekaligus mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif yang sedang menjalani perawatan medis akibat mengalami serangan jantung ringan.
"Kita doakan semoga Buya lekas sembuh, lekas sehat kembali," katanyadi sela mengecek penanganan banjir di Kabupaten Kebumen, Rabu (16/3/2022).
Menurut orang nomor satu di Jateng itu, Buya Ahmad Syafii Maarif merupakan sosok yang sangat dibutuhkan bangsa ini.
"Banyak hal yang bisa dikomunikasikan beliau dengan sejuk dan menarik. Itu semua yang membuat kita nyaman. Bangsa ini masih butuh ketokohan seperti beliau, kita doakan bersama Buya lekas sehat ya," ujarnya.
Ahmad Syafii Maarif dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sejak beberapa pekan terakhir, namun kabar tersebut baru terdengar oleh publik, termasuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Meskipun sempat menggunakan alat bantu pernapasan, kondisi Buya Ahmad Syafii Maarif saat ini dikabarkan sudah membaik.
Pengantar Buya Syafii, Erik Tauvani mengatakan, selama ini Buya Syafii tidak memiliki riwayat sakit jantung. Namun, sudah sejak dua pekan lalu, Buya Syafii harus dilarikan ke rumah sakit dan kini masih menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, iya mas. Serangan jantung ringan, dirawat di RS PKU MUhammadiyah Gamping sejak dua pekan yang lalu, tidak ada riwayat," kata Erik kepada Republika, Selasa (15/3/2022) siang.
Sampai saat ini, Erik menerangkan, kondisi Buya Syafii memang sudah mulai membaik. Meski begitu, ia menekankan, Buya Syafii masih belum boleh dijenguk karena masih harus menjalani istirahat secara total untuk proses pemulihan.
Sebelum dirawat, pria kelahiran Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatra Barat, 31 Mei 1935 itu memang masih memiliki cukup banyak kegiatan. Bahkan, Buya Syafii masih tercatat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pada Juli 2019 lalu, Buya Syafii pernah pula menerima perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah Gamping, tapi bukan karena serangan jantung. Kala itu, Buya Syafii harus menjalani opname di RS karena penyakit Hematuria yang diderita.