Rabu 16 Mar 2022 23:49 WIB

Riau Dapat 2.000 Ton Minyak Goreng Curan per Pekan

Kuota itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang menuangkan minyak curah kedalam jerigen milik pembeli di gerainya, Rabu (16/3/2022). Pemerintah Provinsi Riau akan mendapat jatah 2.000 ton minyak goreng curah per pekan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang menuangkan minyak curah kedalam jerigen milik pembeli di gerainya, Rabu (16/3/2022). Pemerintah Provinsi Riau akan mendapat jatah 2.000 ton minyak goreng curah per pekan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau akan mendapat jatah 2.000 ton minyak goreng curah per pekan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Minyak tersebut harus dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"HET minyak curah kepada pedagang adalah Rp 10.500 per liter dan Rp 11.500 per liter ke pembeli," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Disperindagkop UKM) Provinsi Riau, M Taufik OH usai sidak minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, hasil sidak bervariasi, ada yang masih jual minyak curah kiloan dan yang tidak ada lagi. Namun, ia berharap semoga setelah kuota dibagi nanti, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan dijual sesuai HET.

Untuk distribusi, sudah ada dua perusahaan yang ditunjuk, yaitu PT PPI dan PT RMI. Mobil tangki minyak curah yang ditunjuk kementerian ada di Dumai, yaitu PT RMI dan PT PPI. PT PPI juga sudah mengirim satu tangki mobil minyak goreng curah untuk Pekanbaru.

"Selanjutnya, mekanisme distribusiaakan diatur oleh distributor yang ditunjuk kementerian dan lokal," kata Taufik.

Ia mengatakan, Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi Usaha Kecil Mikro (Disperindagkop UKM) Riau, bersama instansi terkait melakukan sidak ke pasar tradisional dan gudang distributor minyak goreng di Pekanbaru. Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan stok bahan pokok jelang RamadhanTaufiq OH menggatakan, pada pelaksanaan sidak tersebut pihaknya juga didampingi tim Satgas pangan Polda Riau, Bulog Riau, Bank Indonesia, Satpol PP serta unsur terkait lainnya. Adapun dua pasar yang disidak yakni Pasar Cik Puan dan Pasar Pagi Arengka dan pergudangan angkasa di Jalan Garuda Sakti.

Dari hasil sidak kedua pasar tersebut, pihaknya mendapati bahan pokok seperti minyak goreng jumlahnya mulai terbatas. Jika pun tersedia, jumlahnya tidak banyak. "Informasi dari pedagang, minyak goreng terakhir masuk tiga hari lalu. Dengan waktu yang tidak terlalu lama, langsung habis," ujarnya.

Selain minyak goreng, pihaknya juga mengecek harga daging sapi. Untuk harga daging sapi, saat ini juga mulai mengalami kenaikan.

"Harga daging sapi naik mulai dari Rp 5 ribu, sehingga saat ini daging sapi dijual dengan harha Rp 140 per Kg nya," sebutannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement