REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bank-bank besar AS mengatakan pada Rabu (16/3/2022), mereka menaikkan suku bunga pinjaman dasar mereka masing-masing seperempat poin persentase. Ini dilakukan beberapa jam setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya dalam upaya menahan inflasi yang sangat tinggi.
Citigroup Inc, Wells Fargo & Co, JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp mengatakan, mereka masing-masing menaikkan suku bunga dasar menjadi 3,5 persen dari 3,25 persen. Kenaikan ini efektif pada Kamis (17/3/2022) waktu setempat.
Sebelumnya, The Fed mengisyaratkan mulai secara agresif menyapih ekonomi dari langkah-langkah era pandemi untuk mengekang inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Bank sentral menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin, mencari untuk melawan risiko ekonomi yang ditimbulkan inflasi berlebihan dan perang di Ukraina.
Pembuat kebijakan mengisyaratkan, mereka akan mendorong suku bunga dana federal utama ke kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen pada akhir 2022.
Bank, yang menghasilkan uang dari selisih antara apa yang mereka peroleh dari pinjaman dan membayar deposito dan dana lainnya, biasanya berkembang dalam lingkungan suku bunga tinggi.
Dalam perdagangan setelah pasar, saham bank-bank besar AS masing-masing naik antara 3,3 persen hingga 6,6 persen.
The Fed menghadapi tugas memetakan arah ekonomi guna menghadapi kenaikan suku bunga tanpa mengulangi kesulitan gaya pada 1970-an saat kenaikan suku bunga bank sentral untuk melawan inflasi mengakibatkan resesi yang curam. Inflasi, yang mencapai tiga kali lipat dari target Fed 2,0 persen dan isu politik yang hangat, diperburuk perang di Eropa yang telah menyebabkan lonjakan harga-harga komoditas dan menumpuk tekanan pada rantai pasokan yang sudah rusak.