Kemendagri: Pelaporan Inovasi Daerah Penting untuk Optimalkan Pembinaan

Red: Fernan Rahadi

Acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah pada Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai di Medan, Rabu (16/3/2022).
Acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah pada Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai di Medan, Rabu (16/3/2022). | Foto: dokpri

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Banyak daerah yang mendapat predikat Kurang Inovatif dan bahkan Tidak Dapat Dinilai pada pengukuran Indeks Inovasi Daerah 2021 lalu. Hal itu disebabkan minimnya publikasi dan laporan program dari pemerintah daerah yang bersangkutan. 

Hal ini menjadi sorotan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah pada Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai di Medan, dalam siaran pers, Rabu (16/3/2022).

“Sebenarnya banyak program inovasi yang dilakukan pemerintah daerah, namun tidak dipublikasikan. Banyak juga daerah yang tidak melaporkan program inovasinya,” ungkap Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Eko Prasetyanto, saat menjelaskan alasan penilaian tidak inovatif dan tidak dapat dinilai suatu daerah. 

Sebab itu ia mengharapkan masing-masing kepala daerah dapat meningkatkan publikasi dan laporan program mereka untuk peningkatan Indeks Inovasi Daerah selanjutnya. “Mari sekarang, kita bersama-sama meningkatkan laporan kinerja inovasi daerah kita,” kata Eko.

Lebih lanjut ia mengatakan, mempublikasikan dan melaporkan program dapat berdampak positif untuk peningkatan kinerja pemerintah daerah secara keseluruhan. Dengan memublikasikan program, satu daerah dapat belajar dari daerah lainnya. “Mungkin ada program inovatif baru di daerah kita yang dapat dicontoh oleh daerah lain. Mungkin juga ada program baik yang perlu kita contoh dari daerah lain,” ucap Eko menjelaskan dampak publikasi.

Tidak hanya itu, dengan laporan dari masing-masing daerah, Kemendagri akan memetakan potensi dan kekuatan inovasi daerah di Indonesia. “Setiap tahun (potensi inovasi daerah) kita evaluasi. Publikasi dan laporan program ini menjadi poin penting kita untuk mengetahui sejauh mana program inovatif dilakukan suatu daerah. Dari sana kita juga mengetahui, daerah mana yang akan kita apresiasi karena tingkat inovasinya. Daerah mana yang akan kita tingkatkan pembinaan,” ucapnya lagi. 

Acara yang dilangsungkan di Medan tersebut adalah salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan Kemendagri. Diharapkan usai rangkaian kegiatan, masing-masing perwakilan daerah dapat meningkatkan capaian Indeks Inovasi Daerah mereka. “Kita catat benar-benar hal ini (peningkatan publikasi dan laporan). Semoga dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing daerah,” harap Eko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Warga Meninggal Antre Urus KTP-El, Kemendagri Sampaikan Dukacita 

Pakar: Pemekaran Papua Tetap Butuh Daerah Persiapan

Sertijab, Kepala BSKDN Kemendagri Minta Tingkatkan Sinergitas Lembaga

Ditjen Bangda Kemendagri Beri Latihan 101 Pemda Terkait SIMBG

Penjabat Kepala Daerah Termasuk Jakarta akan Diisi TNI/Polri? Ini Kata Kemendagri

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark