Kamis 17 Mar 2022 11:26 WIB

Enam Hari KM Sumber Daya Belum Ditemukan, Tim SAR Gunakan Alat Pencarian Bawah Air

Tim SAR belum mengetahui keberadaan KM Sumber Daya dan dua awak kapal yang hilang.

Personel memantau KRI RE Martadinata 331 beriringan dengan kapal Basarnas membantu Tim SAR gabungan mencari korban kapal tenggelam di perairan Banda Naira, Maluku, Rabu (10/8/2021).(Ilustrasi)
Foto: Antara/FB Anggoro
Personel memantau KRI RE Martadinata 331 beriringan dengan kapal Basarnas membantu Tim SAR gabungan mencari korban kapal tenggelam di perairan Banda Naira, Maluku, Rabu (10/8/2021).(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI--Tim SAR gabungan melakukan pencarian menggunakan alat pencarian bawah air untuk menemukan KM Sumber Daya pada hari keenam. KM Sumber Daya diduga tenggelam setelah dihantam badai di wilayah perairan Pulau Berhala dalam perjalanan menuju ke Kepulauan Riau pada 10 Maret 2022.

"Basarnas Jambi dan Polairud Polda Jambi setelah menggunakan sonar kini menurunkan juga underwater searching device (alat pencarian bawah air) untuk mencari bangkai atau puing kapal yang tenggelam tersebut," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jambi Abdul Malik di Jambi, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

"Ini dilakukan guna melihat kondisi bawah air di sekitaran tempat terakhir kapal tersebut terlihat sebelum tenggelam," ia menambahkan.

Menurut dia, upaya pencarian akan dilakukan dari pagi hingga sore di area dalam radius 10 mil laut dari lokasi KM Sumber Daya diperkirakan tenggelam berdasarkan keterangan seorang anak buah kapal yang selamat. Abdul Malik memimpin upaya pencarian pada hari keenam, yang juga melibatkan anak buah kapal yang selamat dari musibah.

Hingga saat ini tim SAR belum menemukan tanda-tanda keberadaan KM Sumber Daya dan dua awak kapal yang dilaporkan hilang. Setelah hari ketujuh, Basarnas akan mengevaluasi pelaksanaan upaya pencarian untuk memutuskan apakah akan memperpanjang atau menghentikan operasi untuk menemukan KM Sumber Daya.

KM Sumber Daya dilaporkan hilang kontak setelah dihantam badai di wilayah perairan Pulau Berhalapada 10 Maret 2022 malam, dalam perjalanan dari Nipah Panjang di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, menuju ke Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau. Menurut direktori Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pulau Berhala berada di Selat Malaka dan secara administratif berada di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement