Kamis 17 Mar 2022 11:54 WIB

Wapres: Monumen Pengabdian Dokter Jadi Pengingat Pandemi Covid-19

Pandemi membuktikan jiwa pelayanan kesehatan masih melekat di jiwa dokter Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Sejumlah tenaga kesehatan melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) ketika bersiap untuk melakukan tes usap di Pekanbaru, Riau, Kamis (3/9/2020). Satgas COVID-19 menilai perlunya pembatasan jam kerja dokter serta tenaga kesehatan COVID-19 untuk menghindari kelelahan yang mengakibatkan rentan tertular virus tersebut.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Sejumlah tenaga kesehatan melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) ketika bersiap untuk melakukan tes usap di Pekanbaru, Riau, Kamis (3/9/2020). Satgas COVID-19 menilai perlunya pembatasan jam kerja dokter serta tenaga kesehatan COVID-19 untuk menghindari kelelahan yang mengakibatkan rentan tertular virus tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi pendirian Monumen Pengabdian Dokter Indonesia yang didirikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Wapres menilai kehadirannya monumen ini menjadi pengingat Indonesia pernah melewati sebuah ujian yang berat pandemi Covid-19.

"Namun di tengah tekanan dan kesedihan, kita tidak menyerah, terus bahu-membahu untuk menghadapi tantangan dan berusaha pulih sebagai bangsa yang lebih kuat," kata Wapres saat memberikan testimoni secara virtual dalam pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia, di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Wapres berharap monumen ini akan membangkitkan spirit pengabdian dan perjuangan demi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Dalam kesempatan itu, Wapres sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya, pengabdian ini tak luput dari risiko kehilangan nyawa. Tercatat, ribuan nakes Indonesia, termasuk sekitar 750 dokter, gugur selama pandemi sejak Maret 2020 lalu.

"Ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan Indonesia, serta kepada keluarga para pahlawan Covid-19. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, membalas pengorbanan mereka dengan kebaikan di dunia dan di akhirat," katanya.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Mohammad Faqih dalam sambutannya menekankan, selain sebagai bentuk penghargaan/apresiasi, monumen ini lebih dimaksudkan untuk mengabadikan semangat dari para dokter yang gugur dalam perjuangannya menangani pandemi Covid-19 agar dapat menjadi contoh oleh dokter-dokter yang lain.

Ia pun berharap pendirian monumen ini menjadi tonggak titik nol atau kembalinya semangat perjuangan dokter Indonesia untuk lebih kuat lagi mengabdi pada bidang pelayanan kesehatan. Hal tersebut, lanjut Daeng, selaras dengan dua jati diri dokter Indonesia sebagai insan pejuang kemanusiaan yang memegang nilai-nilai humanisme dan altruisme serta sebagai pejuang kemerdekaan karena IDI memang dilahirkan pada saat kemerdekaan Republik Indonesia.

"Pandemi ini alhamdulillah membuktikan jiwa itu masih melekat pada dokter Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement