Kamis 17 Mar 2022 14:35 WIB

MotoGP Bawa Berkah, Warga: Bersyukur, Kalau Gak Ada Sirkuit Mandalika Saya Bingung

Ia mengatakan, banyak perubahan ke arah yang lebih positif bagi daerahnya.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap Suzuki Ecstar Alex Rins (kiri) tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (16/3/2022). Seluruh pembalap dari 12 tim MotoGP sudah tiba di Lombok untuk mengikuti balapan MotoGP seri kedua 2022 yang akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Pembalap Suzuki Ecstar Alex Rins (kiri) tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (16/3/2022). Seluruh pembalap dari 12 tim MotoGP sudah tiba di Lombok untuk mengikuti balapan MotoGP seri kedua 2022 yang akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Gelaran MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, berhasil menggerakkan roda perekonomian warga setempat. Selain jumlah penerbangan yang meningkat hampir dua kali lipat, agen-agen travel pun merasakan dampak positifnya. 

Republika.co.id tiba di Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid pada Kamis (17/3) pagi WITA. Awalnya, tidak ada yang aneh ketika melihat kepadatan penumpang di bandara. Namun, menurut pengakuan warga sekitar, keadaan saat ini terbilang jauh lebih ramai dari biasanya. 

Baca Juga

Seorang sopir, I Nyoman Budha, mengaku bersyukur dengan adanya gelaran MotoGP di Mandalika. Dia mengaku sempat benar-benar menganggur karena pandemi Covid-19. Hal itu, kata dia, membuatnya menjual barang-barang berharga yang dimiliki untuk menyambung hidup. 

"Hampir habis semuanya saya jual untuk bertahan hidup. Bingung sekali saya," kata pria berusia 42 tahun tersebut kepada Republika.co.id, Kamis (17/3). 

Dia mengatakan, gelaran MotoGP ini membawa berkah bagi seluruh lapisan masyarakat. Pria yang sudah tinggal di Lombok sejak 2000 itu mengakui banyak perubahan ke arah yang lebih positif bagi daerahnya. Adapun penghasilannya sudah mulai pulih sejak awal tahun 2022. 

"Biasanya jalanan itu sepi, kalau gak ada event ini mau cari makan saja mungkin susah," katanya. "Ini kalau sekarang banyak bangunan-bangunan baru," tambah pria yang lebih suka dipanggil Komeng itu. 

"Sekarang, sejak bulan Januari saya hampir setiap hari mendapat panggilan keluar untuk nyupir," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement