Kamis 17 Mar 2022 14:37 WIB

Gubernur Minta Warga Jateng tak Mengonsumsi Daging Anjing

Konsumsi daging anjing dilarang sebab berisiko picu penularan penyakit ke manusia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta warga tidak mengonsumsi makanan yang terbuat dari daging anjing. Hal itu sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye bebas daging anjing di Provinsi Jawa Tengah.

"Hentikan makan daging anjing, kita dorong anjing pada fungsi-fungsi yang bisa dilakukan, seperti K9 (anjing pelacak kepolisian), terus mereka bisa lucu-lucuan jaga kebun, jaga rumah. Itu menurut saya jauh lebih penting," kata Ganjar usai menerima penghargaan dari Koalisi Dog Meat-Free Indonesia (DMFI) di Kota Semarang, Provinsi Jateng, Kamis (17/3/2022).

Ganjar menyebut, penghargaan dari DMFI sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah, kepolisian, dan aktivis untuk menjadikan Provinsi Jateng sebagai daerah yang bebas dari perdagangan dan konsumsi daging anjing. "Sukoharjo umpama sudah ada yang bertindak dan (kasus) sudah sampai ke pengadilan. Terus kemudian beberapa kabupaten/kota, seperti Brebes tadi sudah membuat aturan atau regulasi untuk melarang memperjualbelikan atau memakan daging anjing," kata Ganjar.

Dia menjelaskan, menurut ketentuan konsumsi daging anjing dilarang karena berisiko menyebabkan penularan penyakit hewan ke manusia. "Dari Kementerian Pertanian tadi Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner menyampaikan bahwa regulasinya memang dilarang dan potensi penyakit tinggi karena daging anjing bukan untuk dikonsumsi," kata Ganjar.

Dia menekankan pentingnya edukasi secara berkelanjutan untuk menghentikan perdagangan dan konsumsi daging anjing. Ganjar menyatakan, siap membantu pedagang daging anjing untuk berganti ke komoditas daging yang lain seperti daging ayam, kambing, atau sapi.

"Saya minta kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, yuk berhenti makan daging anjing. Yang jualan daging anjing, sengsu, jamu, atau apa pun istilahnya itu tolong hentikan. Ganti nanti dengan daging yang lain, kita siap membantu untuk mentransformasikan itu, maka saya minta polanya bukan saja genjot hukuman tapi yuk kita edukasi bersama," kata Ganjar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement