Kamis 17 Mar 2022 14:56 WIB

OJK Siapkan Alat Pengukur Tingkat Kematangan Digital Perbankan

OJK siapkan alat pengukur tingkat kematangan digital perbankan sebagai panduan bank

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
OJK menyiapkan alat pengukur tingkat kematangan digital perbankan. Ilustrasi.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
OJK menyiapkan alat pengukur tingkat kematangan digital perbankan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - OJK menyiapkan alat pengukur tingkat kematangan digital perbankan yang disebut 'digital maturity assessment for bank'. Pernyataan ini disampaikan Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohamad Miftah.

"Dengan alat ini kita dapat mengetahui kondisi tingkatan digitalisasi perbankan dan dilakukan monitoring terhadap transformasi digital yang dilakukan bank," kata Miftah dalam webinar "Hybrid Banking Ekosistem" yang dipantau di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Alat ukur ini diperlukan dalam rangka memberikan panduan kepada pengawas perbankan maupun pihak dari perbankan terkait pengembangan digital apa lagi yang bisa mereka lakukan. Hasil penilaian dari alat ini akan dikategorikan ke dalam enam aspek yang berkaitan dengan transformasi digital yaitu data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, tatanan institusi, dan nasabah.

Untuk mendorong pengembangan digitalisasi perbankan, sebelumnya pada Oktober 2021 OJK juga telah menerbitkan cetak biru transformasi digital perbankan. "Cetak biru ini disusun sebagai suatu acuan untuk mempercepat transformasi digital perbankan dengan fokus di lima elemen yang akan memberikan landasan pengembangan digitalisasi untuk perbankan," jelas Miftah.

Kelima elemen landasan tersebut berupa pedoman pengelolaan data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, serta tantangan institusional yang berpotensi dihadapi oleh perbankan dalam melakukan digitalisasi. "Cetak biru ini merupakan satu langkah strategis untuk mendorong perbankan menciptakan inovasi produk dan layanan keuangan yang dapat memenuhi ekspektasi nasabah dan berorientasi pada kebutuhan nasabah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement