REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Hal ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi khususnya sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso mengatakan upaya tersebut sejalan komitmen pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR serta melanjutkan subsidi bunga tiga persen hingga Desember 2022. Bank Mandiri telah mendapat tambahan alokasi KUR pada 2022 sebesar Rp 40 triliun, meningkat dibandingkan plafon KUR Bank Mandiri pada 2021 sebesar Rp 35 triliun.
“Adanya perpanjangan program tambahan subsidi KUR tiga persen pada 2022, kami optimis untuk dapat membantu UMKM dalam penyaluran KUR pada 2022 secara lebih optimal sesuai dengan target yang dipercayakan oleh pemerintah," ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
Dalam penyaluran KUR tahun ini, Bank Mandiri akan tetap fokus menyasar sektor produktif unggulan masing-masing wilayah guna menangkap momentum pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Pada Februari 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 6,7 triliun atau tumbuh 14 persen secara year to date (ytd) dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Jika dirinci, dari total penyaluran KUR tersebut sebanyak 58 persen telah dialokasikan ke sektor produksi atau sebesar Rp 3,8 triliun sedangkan sektor non produksi sebesar Rp 2,8 triliun.
Ke depan, Bank Mandiri secara aktif mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
"KUR Bank Mandiri pada 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, koordinasi yang kuat seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," ucapnya.