REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) akan kembali digelar tahun ini. Sebelumnya, pameran buku Islam yang diklaim terbesar di Asia Tenggara itu sempat ditiadakan tahun 2021 karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, terkait pandemi Covid-19.
Namun, pada tahun ini Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta sebagai penyelenggara IBF memastikan pameran buku Islam tahunan yang ke-20 itu akan digelar. Hanya saja, waktunya bergeser. Biasanya IBF diadakan pada akhir Februari atau Maret. Kali ini, IBF akan diadakan pada bulan Agustus.
“Islamic Book Fair (IBF) ke-20 tahun 2022 akan digelar secara offline di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 3-7 Agustus 2022,” kata Ketua Panitia IBF 2022, Mahmud Anis dalam acara peluncuran IBF ke-20 tahun 2022 di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Jakarta, Rabu (16/3). Acara itu dihadiri perwakilan sekitar 40 penerbit dan multiproduk.
Ia menjelaskan, Panitia IBF 2022 menyediakan 162 stan untuk kalangan penerbit buku dan juga multiproduk. “Panitia IBF 2022 telah bekerja sejak bulan November 2021 untuk memastikan IBF 2022 bisa dilaksanakan secara offline pada bulan Agustus 2022. Termasuk dalam hal ini menjalin komunikasi intensif dengan pengelola JCC untuk mendapatkan izin dan slot mengadakan IBF pada awal Agustus 2022,” ujarnya.
Ketua Ikapi DKI Jakarta Hikmat Kurnia mengapreasiasi Panitia IBF 2022 yang terus bergerak dan pantang menyerah untuk tetap menggelar IBF secara offline. Menurutnya, dunia perbukuan dalam dua tahun terakhir ini menghadapi dua tantangan besar. Yakni Covid-19 yang Alhamdulillah belakangan terus melandai, dan tantangan dunia digital.
“IBF 2022 sangat penting untuk merawat semangat dan optimisme para pelaku industri perbukuan dalam menghadapi tantangan Covid-19 dan dunia digital. Terus terang, merawat semangat itu tidak mudah,” ujar Hikmat Kurnia.
Ia menjelaskan, seharusnya IBF ke-20 diadakan di JCC pada tahun 2021. Namun karena pandemi Covid-19 , pameran tersebut tidak bisa dilaksanakan.
“Ikapi DKI tidak tinggal diam. Kami melakukan survei kepada para penerbit. Hasilnya, para penerbit mengusulkan IBF tetap perlu diadakan secara offline. Kami pun berkomunikasi secara intentif dengan pengelola JCC. Akhirnya diputuskan IBF 2022 digelar pada 3-7 Agustus 2022,” kata Hikmat.
Hikmat menambahkan, “Ikapi DKI dan Panitia IBF 2022 berprinsip, apa pun yang terjadi, kita harus terus bergerak. Kita berharap kondisi di negeri kita khususnya dan dunia pada umumnya terus membaik, dan IBF 2022 dapat berjalan dengan sukses dan memberikan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.”
Mahmud Anis mengungkapkan, Panitia IBF 2022 bergerak sejak November 2021. “Kami melakukan sosialiasi IBF 2022 ke sekolah-sekolah, instansi, dan jaringan pesantren,” ujarnya.
Selain itu, panitia juga mengadakan kegiatan prevent. Termasuk di dalamnya lomba kreasi video literasi pesantren, fahmil qutub atau cerdas cermat, dan syarhil Quran. Tidak kalah pentingnya mempersiapkan gedung tempat acara pameran yakni di JCC.
Adapun acara IBF 2022 pada 3-7 Agustus 2022 antara lain akan diisi pemberikan penghargaan Life Achiavement, dialog tokoh perbukuan IBF, dan talk show perbukuan. “IBF 2022 penting untuk membangun kepercayaan anggota Ikapi untuk terus bergerak,” kata Mahmud Anis.