Kamis 17 Mar 2022 16:22 WIB

Air Sungai Citarum Ditargetkan Layak Konsumsi di 2025

Dari 149 titik aliran Sungai Citarum, rata-rata indeks kualitas air-nya 50,13.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Warga berjalan di pedestrian bantaran Kolam Retensi Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). Berdasarkan evaluasi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan PPK DAS Citarum, momentum tahun keempat Perpres 15/2018 Program Citarum Harum saat ini telah mengubah kondisi Sungai Citarum mencapai level cemar ringan dengan target pada 2025 mendatang diharapkan mencapai mutu air kelas II dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 60 poin.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga berjalan di pedestrian bantaran Kolam Retensi Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). Berdasarkan evaluasi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan PPK DAS Citarum, momentum tahun keempat Perpres 15/2018 Program Citarum Harum saat ini telah mengubah kondisi Sungai Citarum mencapai level cemar ringan dengan target pada 2025 mendatang diharapkan mencapai mutu air kelas II dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 60 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut bahwa kondisi Sungai Citarum telah mengalami peningkatan yang cukup baik. Dia menargetkan pada 2025 nilai IKA Sungai Citarum dapat semakin membaik sehingga layak untuk dikonsumsi.

“Ya setelah (giat Citarum Harum) berjalan kurang lebih tiga tahun, sudah ada peningkatan yang lebih baiklah dari tercemar berat ke tercemar ringan mudah-mudahan target di 2025 target kualitas citarum ini semakin baik dan mudah mudahan bisa dikonsumsi gitu ya,” kata Yana saat menghadiri acara Gerakan Bersih Sungai di Bantaran Sungai Cipamokan, Rancasari, Kamis (17/3/2022). 

Baca Juga

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas menjelaskan, dari 149 titik aliran Sungai Citarum, rata-rata memiliki nilai indeks kualitas air (IKA) 50,13, atau masuk kategori cemar ringan. “Indeks kualitas air Citarum masuk cemar ringan, walaupun kemarin agak sedikit drop nilainya tapi masih masuk kategori cemar ringan,” kata Prima saat menghadiri acara Gerakan Bersih Sungai di Taman Kersen, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Kamis (17/3/2022). 

Namun, dari 149 titik, terdapat empat kabupaten/kota yang belum memberikan nilai IKA, kata Prima, yang bisa jadi disebabkan adanya refocusing anggaran pemantauan. Empat daerah tersebut antara lain Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Sumedang.

“Kemungkinan, bisa jadi ada beberapa titik pemantauan yang tidak terjangkau dengan anggaran yang ada. Ini kan refocusing semua fokus ke Covid-19 ya,” kata Prima. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M Attauriq mengatakan, Citarum merupakan sungai utama dan terbesar di Jawa Barat. Dimana sungai beserta anaknya memiliki peran sebagai sumber air minum dan kebutuhan air masyarakat.

“Momentum (Hari Air Sedunia) ini kita manfaatkan untuk membersihkan sungai. Sehingga kita lihat, sungai sudah cukup bagus. Dan kita berharap sungai-sungai di Kota Bandung bisa terawat, khususnya di kawasan padat penduduk,” ucapnya.

Gerakan Bersih Sungai ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan sejak tiga tahun lalu, dimana 600 pasukan dikerahkan untuk membersihkan sekitar 3,5 kilometer anak sungai Cipamokolan di Kelurahan Rancasari. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement