Kamis 17 Mar 2022 16:42 WIB

Minyak Goreng Sudah Ada Tapi Mahal, Suara Warga: Nyesek!

Warga merasa nyesek karena sudah ada minyak goreng tapi harganya mahal.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga membeli kebutuhan pokok saat bazar pangan di Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Kamis (17/3/2022). Pemerintah Kota Tangerang bersama Bulog menggelar bazar pangan murah seperti minyak goreng, gula, beras, daging kerbau, dan tepung terigu guna mencukupi kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadan 1443 H.
Foto: Antara/Fauzan
Sejumlah warga membeli kebutuhan pokok saat bazar pangan di Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Kamis (17/3/2022). Pemerintah Kota Tangerang bersama Bulog menggelar bazar pangan murah seperti minyak goreng, gula, beras, daging kerbau, dan tepung terigu guna mencukupi kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadan 1443 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pemerintah telah melepaskan harga minyak goreng (migor) kemasan sesuai mekanisme pasar, tapi di sejumlah minimarket masih sulit di temukan. Salah satunya di sebuah minimarket di Jalan Menjangan Raya, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, stok migor berbagai ukuran masih kosong.

Masih sulitnya dan melonjaknya harga migor membuat masyarakat belum bisa keluar dari krisis migor. Tidak sedikit masyarakat mengeluh dengan melonjak harga migor, apalagi menjelang bulan puasa. Salah satunya dikeluhkan oleh warga Pondok Ranji, Suherlina.

Baca Juga

"Saya sih harap ini harganya nggak semahal ini, pemerintah kasih subsidi lagi supaya nggak mahal tapi juga nggak langka. Sudah mahal langka pula, nyesek mas," ujar ibu satu anak ini.

Suherlina juga merasa aneh, ketika harga migor masih normal stoknya kosong di mana-mana. Kemudian sekarang stok migor sudah ada di beberapa minimarket tapi harganya melambung tinggi. Apalagi dalam satu pekan, ia bisa menghabiskan sekitar empat liter untuk kebutuhan dapurnya.

"Ya aneh saja sih, kemarin pas murah bilangnya stok habis jadi langka. Tapi sekarang giliran harganya sudah naik tiba-tiba di Indomaret atau Alfamart ada meski nggak banyak," keluh Suherlina.

 

Bagas, seorang petugas minimarket mengaku kekosongan migor sudah terjadi sejak pekan lalu. Saat ini di tokonya, hanya tersisa satu kemasan satu liter migor kelapa. Namun untuk migor sawit masih kosong dan ia tidak bisa memastikan kapan akan tersedia lagi.

"Kosong mas, sudah lima hari, gak tahu kapan lagi diisi. Gak bisa diminta, kita cuma nerima saja," kata Bagas, saat ditemui di tempat kerjanya, di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (17/3/2022).

Sementara itu di toko swalayan yang berbeda, di kelurahan Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan stok migor masih tersisa empat kemasan berukuran 2 liter merek Fortune. Sayangnya pihak minimarket mematok harga tinggi, nyaris dua kali lipat dibanding pada saat normal.

Empat buah migor kemasan berukuran 2 liter tersebut itu pun tidak dipajang di etalase toko. Petugas toko sengaja menaruh sisa migor kemasan di meja kasir. Karena memang tidak ada lagi stok migor kemasan dan belum dapat dipastikan kepan diisi kembali.

"Tinggal ini saja (4 kemaskan 2 liter), harganya Rp 47 ribu, ini dua liter," kata petugas kasir, Indri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement