Kamis 17 Mar 2022 18:38 WIB

Pidato Presiden Ukraina di Kongres AS Tuai Empati

Pidato Presiden Ukraina yang disiarkan langsung untuk publik ini menuai empati

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pidato virtual kepada Kongres melalui video di Capitol di Washington, Rabu, 16 Maret 2022.
Foto: AP/Sarah Silbiger/Pool Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pidato virtual kepada Kongres melalui video di Capitol di Washington, Rabu, 16 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pidato secara virtual di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS) pada Rabu (16/3/2022). Pidato yang disiarkan langsung untuk publik ini menuai empati dari warga Amerika.

Ribuan orang Amerika membagikan video pidato Zelenskyy di media sosial. Warga Amerika menyatakan kesedihannya oleh video yang dibagikan Zelenskyy tentang anak-anak berlumuran darah di rumah sakit, jenazah yang bergeletakan di jalan-jalan, bangunan apartemen yang runtuh, dan selokan tempat para korban perang dikuburkan.

Baca Juga

Seorang day trader dari North Little Rock, Arkansas, Eric Bottoms setelah menonton pidato tersebut mengatakan bahwa, Amerika memiliki kewajiban untuk melindungi warga Ukraina. Karena Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja menargetkan mereka.

“Secara moral adalah hal yang benar untuk dilakukan. Jika kita melakukan sesuatu lebih awal, berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan?" ujar Bottoms.

Sementara itu sebuah restoran kecil di Kota New York yang menawarkan makanan ringan khas Ukraina, Streecha,  sekelompok kecil pekerja menyaksikan pernyataan Zelenskyy secara langsung di televisi. Manajer Streecha, Dmytro Kovalenko, pindah ke AS dari Ukraina pada 2014 setelah invasi Rusia ke Krimea.

Kovalenko percaya negara asalnya bisa memenangkan perang jika Amerika menawarkan lebih banyak bantuan, seperti senjata anti-pesawat atau penegakan zona larangan terbang. Untuk saat ini, opsi zona larangan terbang telah dikesampingkan oleh AS karena takut meningkatkan eskalasi perang.

“Amerika Serikat terbukti menjadi teman dan sekutu yang mendukung kami. Mungkin mereka bisa berbuat lebih banyak. Kami akan berharap dari mereka untuk berbuat lebih banyak. Tapi setidaknya mereka sudah membuktikan bahwa mereka adalah teman kami," ujar Kovalenko.

Di pinggiran Detroit, Warren, Michigan, puluhan warga Amerika keturunan Ukraina menyaksikan bendera tanah air mereka dikibarkan di depan Balai Kota. Salah satu warga Amerika keturunan Ukraina adalag Luba Kytasta, yang menggambarkan reaksi awalnya terhadap pidato Zelenskyy dengan kemarahan dan harapan.

"Kemarahan pada apa yang terjadi dengan rakyat saya, di negara tempat saya dilahirkan, serta dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang katanya ingin membunuh kita semua, tidak hanya di Ukraina, karena kami juga menderita di sini," ujar Kytasta.

"Saya tidak bisa makan, saya tidak bisa tidur  sama seperti semua orang Ukraina lainnya. Ini adalah satu-satunya hal yang ada di pikiranmu," kaya Kytasta menambahkan.

Kytasta mengatakan, pidato Zelenskyy telah memberinya harapan. Menurut Kytasta, pidato Zelenskyy sangat tegas dan fokus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement