Jumat 18 Mar 2022 03:42 WIB

Satgas Minta Pemda Evaluasi Indikator Penurunan Level PPKM

Pemerintah daerah diminta meningkatkan kapasitas respons kesehatan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Warga memindai kode QR pada aplikasi PeduliLindungi saat masuk Taman Sempur di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Pemerintah Kota Bogor mulai membuka kembali taman publik secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen seiring pemberlakuan PPKM level 2 di wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Warga memindai kode QR pada aplikasi PeduliLindungi saat masuk Taman Sempur di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Pemerintah Kota Bogor mulai membuka kembali taman publik secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen seiring pemberlakuan PPKM level 2 di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah yang level PPKM-nya masih tinggi untuk melakukan evaluasi terhadap indikator penurunan level PPKM. Ini agar kegiatan di daerah tersebut bisa kembali produktif baik sosial maupun ekonomi.

"Pemerintah daerah wajib kembali mengevaluasi indikator penurunan level PPKM yaitu dengan mengendalikan transmisi komunitas dengan menurunkan kasus konfirmasi, rawat inap di Rumah Sakit, dan kematian," kata Wiku dalam keterangan persnya secara virtual, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Wiku juga meminta pemerintah daerah meningkatkan kapasitas respons kesehatan yang mencakup kemampuan testing tracing dan treatment, dan meningkatkan cakupan vaksinasi khususnya vaksinasi kelompok rentan. Selain itu, selama pelaksanaan kegiatan sosial dan hiburan, pemerintah daerah harus menjamin celah penularan akibat penyesuaian kebijakan dapat terlaksana dengan baik.

"Khususnya dengan peraturan yang implementatif dan sistem monitoring yang tegas," kata Wiku.

Wiku mengingatkan masyarakat di masa transisi pandemi Covid-19 yang membutuhkan waktu ini, harus bersiap-siap berdampingan dengan Covid-19. Karena itu, ia menilai perlu kebijaksanaan bagi semua orang untuk melakukan aktivitas agar kondisi kasus terkendali secara konsisten.

"Untuk itu, pemerintah percaya bermodalkan pembelajaran selama dua tahun terakhir, masyarakat dapat mandiri dalam menjalankan aktivitas produktif yang aman sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement