Kamis 17 Mar 2022 21:57 WIB

Akankah Perangkat Suspensi Motor Terbaru Dilarang di MotoGP?

Ducati membuat banyak tim lain keberatan dengan perangkat tinggi kendaraannya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Sejumlah kru MotoGP berada di area pit box di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sejumlah kru MotoGP berada di area pit box di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Perdebatan masih terjadi mengenai perangkat tinggi pada kendaraan apakah dapat diizinkan di ajang MotoGP, seperti tentangan dari rival Ducati mengenai penggunaan perangkat holeshot/ride-height. Perdebatan tersebut terjadi pada episode terbaru Podcast Crash.net MotoGP, Kamis (17/3/2022).

Dalam podcast tersebut menghadirkan Keith Huewen, Peter McLaren, dan Harry Benjamin. Mereka mendiskusikan mengenai penggunaan perangkat holeshot/ride-height di kelas utama. Lima rival Ducati menentang perangkat tersebut yang berfungsi menurunkan suspensi ketika menikung. Tetapi MSMA tak bisa melarang perangkat tersebut kecuali keenam pabrikan sepakat.

Baca Juga

Ducati membuat banyak tim lain keberatan dengan perangkat tinggi kendaraan yang digunakan yakni holeshot/ride-height pada 2022. Penggunaan perangkat tersebut bermanfaat di tengah balapan ketika tikungan sehingga suspensi belakang jadi turun saat keluar tikungan. Pun telah dikembangkan perangkat penurunan suspensi depan.

Jika perubahan dilakukan maka waktu dan uang yang dihabiskan Ducati untuk penelitian, pengembangan, dan pengujian trek untuk perangkat tersebut dengan aturan teknis yang ada sebagian besar akan sia-sia. Di sisi lain, kececpatan tertinggi MotoGP yang terus meningkat yang disumbangkan oleh perangkat ketinggian melalui peningkatan akselerasi dan hambatan aerodinamis yang lebih rendah. Itu artinya motor kelas utama berada dalam bahaya melampui area limpasan kerikil di beberapa sirkuit.

Keith Huewen juga menunjukkan bahwa larangan perangkat elektronik pada 2016 pernah memukul Honda lebih keras daripada produsen lain. Tetap ada pertanyaan bahwa jika melarang perangkat yang dapat dikendarai dengan alasan kecepatan tinggi dan mungkin kurangnya relevansi jalan, mengapa tidak melarang gearbox mulus (yang juga meningkatkan akselerasi) dan rem karbon yang menunda titik pengeraman?

Kedua teknologi tersebut dipandang jauh lebih tinggi daripada perangkat tinggi kendaraan dan oleh karena itu kerugiannya akan memengaruhi kinerja masing-masing pabrikan dengan jumlah yang sama. Atau ada kompromi pada gaya sayap di mana perangkat tinggi kendaraan tetap ada tetapi jauh lebih dibatasi daripada saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement