Damkar Yogyakarta Targetkan 40 Lokasi Sasaran Inspeksi 2022
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu unit mobil pemadam kebakaran Kota Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Yogyakarta menargetkan 40 lokasi sebagai sasaran inspeksi sistem proteksi kebakaran di 2022. Inspeksi dilakukan bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan keselamatan kebakaran.
Kepala Damkar Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat mengatakan, 40 lokasi tersebut meliputi satu kampus, tiga bank, satu objek vital, satu bangunan cagar budaya, empat perkantoran, lima pusat perbelanjaan, empat pabrik, satu bioskop, dan 20 hotel.
Pihaknya pun menggelar sosialisasi Smart Fire Safety System kepada para pemilik maupun pengelola gedung yang sasaran inspeksi, Kamis (17/3/2022). Kegiatan ini, kata Octo, dilakukan untuk memberikan informasi awal tentang tahapan pelaksanaan kegiatan inspeksi yang akan dilakukan dari awal pemeriksaan hingga penilaian nantinya.
"Kegiatan ini juga untuk mengedukasi stakeholder tentang sistem kebakaran yang ideal dan memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Termasuk tentang manajemen keselamatan kebakaran gedung," kata dia.
Inspeksi sistem proteksi kebakaran tersebut akan dilakukan berdasarkan klasifikasi bangunan rendah empat lapis ke bawah dan bangunan sedang empat sampai sembilan lapis. Selain itu, katanya, juga dilakukan pemeriksaan proteksi aktif.
"Mulai dari pompa kebakaran, fire alarm, main control valve, sprinkler, hidran halaman, hidran gedung, detector kebakaran, titik panggil, pemadam otomatis dan alat pemadam kebakaran ringan," ujarnya.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan proteksi pasif. Hal ini meliputi sarana penyelamatan penunjuk arah, pencahayaan darurat, lift kebakaran, dan titik kumpul.
Begitu pun pemeriksaan yang berkaitan dengan manajemen keselamatan kebakaran gedung juga dilakukan. Meliputi struktur, rencana tindak darurat kebakaran, jadwal pelatihan, dan program proteksi kebakaran.
"Kegiatan yang kami laksanakan tidak hanya berhenti pada kegiatan inspeksi. Pada November akan dilaksanakan apresiasi atau award bagi pemangku kepentingan atau stakeholder yang diinspeksi yang mendapatkan nilai pemeriksaan terbaik," jelasnya.
Staf Ahli Wali Kota Bidang Kesejahteraan Rakyat, Wirawan Hario Yudho mengatakan, sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan wawasan sistem proteksi kebakaran yang ideal. Termasuk meningkatkan kesiapsiagaan sarana-prasarana bangunan jika terjadi kebakaran.
"Mengingat perkembangan bangunan gedung di Kota Yogyakarta terus bertambah, sehingga perlu mempertimbangkan aspek keselamatan masyarakat dari ancaman bahaya kebakaran," kata Wirawan.
Ia menyebut, ancaman bahaya kebakaran harus ditanggulangi secara menyeluruh, sistematis, efektif, dan terus-menerus. Untuk itu, dalam rangka memenuhi syarat safety fire, suatu bangunan khususnya bangunan ukuran sedang dan tinggi harus memiliki sarana penyelamatan jiwa, akses pemadam kebakaran, sistem proteksi kebakaran, dan manajemen keselamatan kebakaran gedung.