Jumat 18 Mar 2022 11:47 WIB

Rusia Klaim AS Ingin Sebarkan Penyakit Menular Melalui Biolab di Ukraina

Rusia menuduh Amerika Serikat mengembangkan penyakit menular di biolab di Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan kawah besar dan pusat pelatihan olahraga Olimpiade yang rusak selama invasi Rusia, di Chernihiv, Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022.
Foto: AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan kawah besar dan pusat pelatihan olahraga Olimpiade yang rusak selama invasi Rusia, di Chernihiv, Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (17/3/2022) menuduh Amerika Serikat (AS) mengembangkan penyakit menular di biolab di Ukraina. Pengembangan tersebut bertujuan untuk menyebarkannya ke Rusia sebagai wabah alami.

Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia, Igor Kirillov, mempresentasikan dokumen pada konferensi pers di Moskow. Menurut  dokumen itu, AS telah melakukan eksperimen virus di Ukraina dalam kerangka proyek P-382, P-444 dan P-568. Salah satu pengawas penelitian ini adalah kepala Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan ( DTRA) di kedutaan AS di Kiev, Joanna Wintrall.

Baca Juga

Selama percobaan, enam keluarga virus dipilih, termasuk virus corona dan tiga jenis bakteri patogen. Di antaranya patogen wabah, brucellosis dan leptospirosis.

Kirillov mengatakan, patogen ini dipilih karena mereka memiliki fokus alami baik di wilayah Ukraina dan Rusia. Penggunaannya dapat disamarkan sebagai wabah penyakit alami. Selain itu, patogen dan virus ini resisten terhadap obat dan memiliki tingkat penyebaran yang cepat dari hewan ke manusia.

Kirillov mengingat bahwa pada 2018, penduduk wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina menghadapi wabah tuberkulosis yang disebabkan oleh jenis baru yang resisten. Lebih dari 70 orang terinfeksi secara bersamaan di pemukiman Peski, dan hampir semua kasus menyebabkan hasil fatal yang cepat.

Kirillov kemudian mengingat wabah dirofilariasis yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di kota Kherson Ukraina pada Februari 2018. Wabah terjadi pada waktu yang tidak normal karena nyamuk biasanya tidak muncul pada bulan tersebut. Perwakilan Pentagon melakukan kunjungan ke kota Kherson pada April 2019. Dalam kunjungan itu, mereka melihat hasil penyelidikan epidemiologis dan menyalin dokumentasi medis.

"Ini mungkin mengindikasikan infeksi yang disengaja, atau kebocoran patogen yang tidak disengaja dari salah satu laboratorium biologi Ukraina," kata Kirillov, dilansir Anadolu Agency, Jumat (18/3/2022).

Pada 10 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa laboratorium biologi yang disponsori AS di Ukraina melakukan eksperimen dengan sampel virus corona yang ditularkan oleh kelelawar. Catatan yang ditemukan oleh Rusia menegaskan bahwa, biolab ini menyelidiki transmisi patogen oleh burung liar yang bepergian antara Ukraina dan Rusia, serta negara-negara perbatasan lainnya.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland mengkonfirmasi, ada fasilitas penelitian biologi yang dipimpin AS di Ukraina. Dia mengatakan, Kiev dan Washington sekarang berupaya untuk mencegah material yang terkumpul di laboratorium tersebut agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Baca juga : Kongres AS Dukung Pencabutan Status Dagang Rusia dan Belarusia

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement