REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, Rusia ingin melibatkan pasukan dari rezim Bashar al-Assad Suriah dalam perang melawan Ukraina, Kamis (17/3/2022).
"Jika mereka membeku, artileri kami akan menghangatkan mereka," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Suriah telah terkunci dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak protes pro demokrasi. Menurut PBB, lebih dari 350 ribu orang telah kehilangan nyawa mereka dalam konflik tersebut, tetapi kelompok hak asasi manusia memperkirakan jumlah korban tewas antara 500 ribu-600 ribu.
Lebih dari 14 juta orang harus meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi atau pengungsi internal, menurut Uni Eropa. Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan pembatasan keuangan di Moskow dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya, menurut PBB, 780 warga sipil telah tewas dan 1.252 terluka di Ukraina sejak awal perang. Sementara, menurut badan pengungsi PBB, lebih dari 3,16 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.