Jumat 18 Mar 2022 15:15 WIB

HNW: PTKIN Perlu Perkuat Bahasa Asing dan Kajian Kitab Klasik

PTKIN perlu berbenah untuk menjadi lebih hebat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Kampus UIN (ilustrasi). PTKIN) perlu berbenah untuk menjadi lebih hebat.
Foto: infopub.uin-malang.ac.id
Kampus UIN (ilustrasi). PTKIN) perlu berbenah untuk menjadi lebih hebat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) perlu berbenah untuk menjadi lebih hebat. Menurutnya, di era reformasi ini belum ada hasil yang menonjol dari lulusan PTKIN, baik di ranah intelektual maupun pengaruh politik di tingkat nasional.

"Itu belum terlihat mewarnai opini Indonesia. Apalagi jumlah perguruan tinggi Islam kini semakin banyak, maka wajar tokoh-tokoh alumni PTKIN tampil lebih banyak lagi dalam semangat keberagamaan yang reformis," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (17/3).

Baca Juga

Menurut HNW, yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI, salah satu yang perlu ditingkatkan adalah penguasaan bahasa asing. Dia mengatakan, penguasaan bahasa asing merupakan salah satu cara membuat intelektual Indonesia berpengaruh di tingkat internasional.

"Di tingkat ini, kampus-kampus PTKIN, begitu juga kampus negeri lain, dari sisi penguasaan bahasa asing itu masih sangat lemah. Sehingga jarang sekali sarjana atau alumni PTKIN yang bisa berbicara pada tingkat global," paparnya.

HNW melanjutkan, bahasa asing yang penting dikuasai di antaranya bahasa Inggris, Arab, dan China. Ini penting supaya mahasiswa mampu mengakses informasi dari sumber yang lebih luas, mengomunikasikan berbagai keunggulan Indonesia, dan menyosialisasikan keunggulan pendidikan di Indonesia ke masyarakat internasional.

"Itu yang termasuk paling mendasar. Jadi perlu peningkatan kualitas penguasaan bahasa asing, minimal bahasa Arab dan Inggris. Ini penting untuk memperluas sumber rujukan, sumber-sumber ilmu pengetahuan dan juga memberi ruang yang luas untuk mengomunikasikan keunggulannya kepada masyarakat internasional," ungkapnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement