REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih tim nasional (timnas) putri, Rudy Eka Priyambada, memantau langsung turnamen Piala Pertiwi di Lapangan Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jumat (18/3/2022). Turnamen sepak bola putri ini diikuti oleh 18 provinsi dan bergulir pada 18-28 Maret 2022.
Rudy mengakui turnamen ini menjadi langkah awal sepak bola putri. Apalagi setelah bertanding di Piala Asia Putri, belum ada lagi gelaran sepak bola putri di Indonesia.
"Saya pikir dengan bisa berjalannya turnamen ini, kami (tim pelatih timnas putri) bisa scouting lebih banyak untuk berjuang demi sepak bola putri ini," kata Rudy.
Rudy mengakui potensi dalam pemain putri ini sangat besar. Sebut saja tim Jawa Barat yang diwakili oleh Persib menurunkan pemain akademi. Meski kalah telak dari Papua, tentu ada proses yang bisa diambil para pemain.
"Semuanya proses belajar karena akademi fokus dan serius. Kemudian di Bangka Belitung pun ada sembilan pemain timnas Indonesia, jadi Kalimantan Tengah yang menghadapi tim Babel bisa mendapatkan pelajaran," jelas Rudy.
Rudy mengungkapkan betapa sulitnya tim pelatih timnas putri dalam mencari bakat pemain. Untuk itu, ia mengapresiasi PSSI yang mewajibkan setiap klub yang bertanding di liga untuk memiliki tim putri.
"Pastinya susah ya, karena hanya beberapa daerah yang aktif. Kami butuh kompetisi dan klub yang terus membina pemainnya. Saya dengar ada aturan musim depan lisensi klub mewajibkan ada tim putri dan itu jadi nilai positif," tegas Rudy.
Rudy pun memberikan selamat bagi para atlet yang bermain di turnamen ini. Ia berharap turnamen ini jadi jalan bagi sepak bola putri yang lebih baik lagi.
"Ada jalan panjang ke depan dan secercah cahaya untuk berkarier sebagai atlet sepak bola putri. Saya rasa dengan sepak bola mereka bisa menjadi apa saja. Kalau mereka sukses, bisa menjadi tentara, polisi, atau kerja di mana saja enak, apabila berprestasi," kata Rudy.