REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RI-Mesir sepakat memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Mesir Sameh Shoukry di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (18/3/2022). Sebelumnya, Menlu Shoukry telah bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana Presiden.
"Apresiasi saya sampaikan kepada pemerintah dan masyarakat Mesir atas perhatian besar yang diberikan kepada ribuan mahasiswa Indonesia yang saat ini berkuliah di Mesir. Khususnya di Universitas Al Azhar," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers bersama.
Kedua Menlu kemudian membahas tentang fasilitasi dan akses kesehatan bagi pelajar Indonesia terutama di masa pandemi. Di sisi lain, promosi Bahasa Indonesia di Mesir juga diangkat dalam pembicaraan antara kedua Menlu.
Seperti diketahui, Bahasa Indonesia saat ini ditawarkan sebagai kursus bahasa kedua di Fakultas Bahasa dan Terjemahan Universitas Al Azhar. "Kami berharap dapat mendirikan Jurusan Bahasa Indonesia dalam waktu dekat. Sebagai dua negara dengan populasi Muslim terbesar, kami memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya mempromosikan toleransi," ujar Retno.
Kedua Menlu menandatangani memorandum of understanding (MoU) Pembentukan Komisi Bersama yang akan menjadi landasan kokoh bagi kerja sama di berbagai bidang ke depan. "Hari ini saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kami baru saja menandatangani nota kesepahaman untuk Komisi Gabungan yang akan bertindak sebagai kerangka kelembagaan untuk semua mekanisme kerja sama bilateral kami," ujar Menlu Shoukry.
Ia mengatakan, RI dan Mesir sepakat untuk memulai persiapan pertemuan pertama Komisi Bersama secepat mungkin. Dalam hal ini, kedua negara juga membanggakan tentang hubungan diplomatik yang telah terjalin 75 tahun.
"Mesir bangga menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," ujar Menlu Shoukry. \
"Baik Mesir maupun Indonesia bekerja sama di berbagai bidang, baik secara bilateral di bidang ekonomi politik dan budaya, bidang dan pendidikan," ujarnya menambahkan.
Selain itu, kedua negara meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan. RI dan Mesir memperkuat komitmen dalam menyuarakan kesetaraan akses vaksin sebagai alat penting untuk keluar dari pandemi.
"Dalam hal ini, saya menyebutkan pentingnya pertukaran pengalaman serta praktik terbaik dalam industri vaksin kita," kata Menlu Retno.
Seperti diketahui, Indonesia dan Mesir sama-sama masuk dalam daftar penerima skema transfer teknologi mRNA dari WHO. Sejalan dengan salah satu prioritas Indonesia untuk Kepresidenan G20, kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama memperkuat arsitektur kesehatan global.
Sementara di bidang ekonomi, keduanya juga sepakat meningkatkan hubungan dagang. Retno mencatat meski pandemi, nilai perdagangan kedua negara pada 2021 meningkat 57,6 persen menjadi 1,86 miliar dolar AS.
Menlu Shoukry mengatakan, Mesir merupakan mitra dagang utama dengan Indonesia dengan volume perdagangan hampir 2 juta dolar AS. "Kami ingin bekerja sama untuk membina hubungan ekonomi dan perdagangan, termasuk untuk mempercepat kesepakatan perdagangan antara dua menteri kami, menteri perdagangan," katanya.