REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir melanda dua kelurahan di Kota Medan, Sumatra Utara, pada Kamis (17/3). Peristiwa tersebut terjadi akibat meluapnya Sungai Deli ke permukiman warga, pascahujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pukul 20.30 WIB.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan, dua kelurahan terdampak banjir adalah Kelurahan Aur dan Kelurahan Sei Mati," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (18/3/2022).
Pada dua lokasi tersebut tercatat 112 KK /394 jiwa terdampak banjir, selain itu banjir juga merendam 105 unit rumah dengan ketinggian muka air sekitar 50 hingga 100 sentimeter.
Untuk mempercepat penanganan, BPBD bersama tim gabungan langsung menuju lokasi terdampak guna melakukan pemantauan dan pendataan, serta menyiapkan personil dan peralatan guna penanganan lebih lanjut di posko terdekat dengan lokasi.
Kondisi terkini, dia melanjutkan, banjir di semua titik telah surut sejak Jumat (18/3) pukul 04.00 WIB. Meskipun banjir telah surut, BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bersiaga akan kemungkinan adanya banjir susulan.
Sementara itu merujuk analisis inaRISK, wilayah Kota Medan merupakan wilayah dengan kajian risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi, dengan 21 kecamatan berpotensi terpapar banjir.
Merespons potensi banjir tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan seperti membersihkan saluran air, mengetahui jalur evakuasi dan bagi warga yang bermukim di sekitar sungai ketika hujan dengan itensitas tinggi terjadi terus menerus selama satu jam untuk mempersiapkan diri melakukan evakuasi.