Jumat 18 Mar 2022 19:36 WIB

Menhub Resmikan Kapal Wisata Bottom Glass di Labuan Bajo

Labuan Bajo termasuk salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Jajaran Kemenhub melakukan peletakan lunas (Keel Laying) terpadu kegiatan pembangunan 4 (empat) unit kapal Wisata Bottom Glass di Tanjung Priok Jakarta.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Jajaran Kemenhub melakukan peletakan lunas (Keel Laying) terpadu kegiatan pembangunan 4 (empat) unit kapal Wisata Bottom Glass di Tanjung Priok Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat meresmikan kapal wisata bottom glass di Labuan Bajo, NTT, pada Jumat (18/3/2022). Menhub mengatakan, kehadiran kapal bottom glass diharapkan mampu menambah daya tarik pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

"Seperti arahan Pak Presiden Jokowi bahwa Labuan Bajo diharapkan menjadi destinasi pariwisata kelas internasional," kata Budi Karya.

Baca Juga

Menhub Budi menyampaikan, kapal wisata bottom glass adalah kapal yang dilengkapi dengan kaca pada bagian bawah kapal dengan standar Peraturan Klasifikasi Indonesia (BKI) volume VII Rules for Small Vessels Up to 24 Metres sebagai jenis kapal penumpang yang dapat menampung 44 orang dengan panjang kapal 23,1 meter/ GT 129. Ia mengatakan, kapal wisata tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.

Menhub mengungkapkan, kapal tersebut juga diharapkan dapat mendukung sarana konektivitas transportasi terhadap pariwisata maritim berupa kapal wisata yang dapat melihat keindahan alam bawah laut."Saya mendengar laporan bahwa kapal wisata bottom glass adalah jenis kapal yang dibangun pertama kali oleh anak anak terbaik bangsa Indonesia, yang juga menggunakan produk dalam negeri. Ini menunjukkan bahwa kita negara hebat dan maju," ujarnya.

Menhub mengingatkan bahwa kapal tersebut merupakan aset negara sehingga mekanisme penyerahannya atau pemindahtanganan kepada pengguna barang harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta pendelegasian wewenang dan tanggung jawab tertentu dari pengelola barang kepada pengguna barang.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Mugen Sartoto menjelaskan bahwa pembangunan kapal dilaksanakan dengan empat paket di Surabaya dan Jakarta. Adapun pembangunan paket 1 KM Baswara Bahari 1 dilaksanakan oleh galangan PT Bayubahari Santosa Jakarta dan Paket 2 KM Baswara Bahari 2 dilaksanakan oleh galangan PT Proskuneo Kadarusman Jakarta.

Sementara paket 3 KM Nirmala Bahari 1 dilaksanakan oleh galangan PT Dumas Tanjung Perak Shipyards Surabaya dan Paket 4 KM Nirmala Bahari 1 dilaksanakan oleh galangan PT Ben Santosa Madura."Kapal wisata bottom glass ini berjumlah empat unit kapal terdiri dari dua unit kapal wisata Baswara Bahari 1 dan 2 akan dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi NTT serta dua unit kapal wisata Nirmala Bahari 1 dan 2 akan dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara," kata Capt Mugen.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement