Jumat 18 Mar 2022 20:30 WIB

Akhir Pembunuh Sweetha, Dibekuk di Depan Mapolda Jateng

Pelaku mencoba mengelabui petugas dengan berpura-pura mau lapor kehilangan pacar.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Dir reskrimum Polda Jawa Tengah, Konbes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menunjukkan barang bukti serta tersangka dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan terkait penemuan jasad seorang perempuan yang dibuang di bawah jembatan tol Semarang- Solo KM 425 dan KM 426, di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (18/3).
Foto: dok. Istimewa
Dir reskrimum Polda Jawa Tengah, Konbes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menunjukkan barang bukti serta tersangka dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan terkait penemuan jasad seorang perempuan yang dibuang di bawah jembatan tol Semarang- Solo KM 425 dan KM 426, di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Misteri penemuan jasad perempuan tanpa identitas di bawah jembatan tol Semarang- Solo KM 425 Seksi Banyumanik- Ungaran terungkap. Korban yang diketahui bernama Sweetha tewas dibunuh teman prianya.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah kini telah menetapkan pria berinisial DCEW (31) yang merupakan  karyawan swasta warga Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang  sebagai tersangka.

Baca Juga

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, tersangka ditangkap justru di depan Mapolda Jawa Tengah. “Sebelum diamankan, tersangka DCEW sempat akan membuat alibi dengan menyampaikan laporan kepada polisi perihal hilangnya sang pacar, Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan putranya, MFA (4),” ungkapnya, saat menggelar konferensi pers di  Mapolda Jawa Tengah, Jumat (18/3).  

Dari hasil pendalaman kasus ini, jelas Djuhandani, penyidik telah dapat menyimpulkan bahwa pelaku adalah orang dekat korban. Siapa orang dekat tersebut adalah DCEB (31) pria satu anak yang selama ini dekat dengan korban Sweetha Kusuma Gatra Subardiya.

Hubungan antara Pelaku dengan korban selama ini memang dekat dan pelaku juga sudah mendekati korban dan sempat melamar korban, yang selama ini merupakan orang tua tunggal tersebut.

Menurut pengakuan tersangka, DCEW mengenal korban Sweetha Kusuma Gatra Subardiya sejak bulan Oktober 2021 lalu, saat keduanya sama- sama bertugas menjadi vaksinator. “Jadi keduanya ini sama- sama tenaga kesehatan,” lanjutnya.

Dari perkenalan tersebut, hubungan antara korban dengan tersangka pun semakin akrab hingga akhirnya menjalin hubungan dekat. Korban mempercayakan untuk menitipkan putranya MFA --yang disebutkan sering sakit-- kepada tersangka.

“Sehingga sebelum ditemukan meninggal dunia di bawah jembatan tol Semarang- Solo, korban MFA ini berada dalam penguasaan tersangka, Karen oleh ibunya (korban) memang dititipkan,” tandas Djuhandani. Sang anak ikut dibunuh oleh pelaku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement