BPBD: Warga Purbalingga Agar Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Red: Muhammad Fakhruddin
BPBD: Warga Purbalingga Agar Waspadai Bencana Hidrometeorologi (ilustrasi). | Foto: AP/Rodrigo Abd
REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Jawa Tengah meminta warga di wilayah setempat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seiring dengan peningkatan curah hujan beberapa hari terakhir.
"Karena masih musim penghujan kami minta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi mengingat intensitas curah hujan beberapa hari terakhir ini meningkat," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Faozi di Purbalingga, Jumat (18/3/2022).
Dia menjelaskan, peningkatan curah hujan dikhawatirkan dapat memicu bencana tanah longsor, tanah bergerak, angin kencang, hingga banjir. "Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, segera mengungsi jika terjadi hujan deras dengan durasi yang lama, selain itu warga juga perlu melaporkan pada pemerintah desa jika menemukan tanda-tanda awal bencana seperti rekahan tanah, sumber mata air tiba-tiba menjadi keruh dan lain sebagainya," katanya.
Selain itu, dia juga meminta pemerintah desa untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana. Umar juga menjelaskan, pada saat ini BPBD Purbalingga terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana menyusul kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Darma, Kecamatan Kertanegara, Kamis (17/3) malam.
"Akibat longsor tersebut, satu rumah milik warga mengalami kerusakan yakni tembok bagian dapur jebol karena diterjang longsoran tanah," katanya.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, kata dia, relawan dan tim reaksi cepat BPBD Purbalingga sudah langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi. "Mereka melakukan evakuasi terhadap warga dan juga melakukan penanganan dini," katanya.
Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga meminta seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dikhawatirkan meningkat pada periode puncak musim hujan.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat di wilayah ini untuk ikut berperan aktif dalam program pengurangan risiko atau mitigasi bencana. "Apabila terjadi tanda-tanda tanah longsor seperti adanya pohon yang miring, adanya rekahan tanah dan adanya air yang mengalir dari tebing dan berwarna keruh maka perlu waspada dan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Dia menambahkan, program mitigasi atau pengurangan risiko bencana membutuhkan peran aktif masyarakat agar dapat berjalan dengan baik dan maksimal.